Jateng
Jumat, 20 Oktober 2017 - 11:50 WIB

PILKADA 2018 : Gagal di Pileg, Golkar Pede Usung Arianti Dewi ke Pilgub Jateng

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Arianti Dewi, politikus Partai Golkar. (JIBI/Bisnis/Dok.)

Pilkada atau Pilgub Jateng 2018 dari Partai Golkar telah memutuskan calon yang diusung.

Semarangpos.com, SEMARANG – Partai Golongan Karya (Golkar) telah memutuskan calon yang akan diusung pada Pilkada atau Pilgub Jateng 2018. Jagoan Golkar itu tak lain adalah perempuan kelahiran Solo, Arianti Dewi, yang diusung sebagai calon wakil gubernur.

Advertisement

Keputusan Golkar ini terbilang mengejutkan mengingat popularitas Arianti selama ini tak sebesar calon-calon lain yang berniat maju dalam Pilgub Jateng, seperti Ketua DPD Golkar Jateng, Wisnu Suhardono. Terlebih, beberapa kali Wisnu sempat menyatakan kepada publik keinginannya maju pada Pilgub Jateng 2018.

Selain itu, Arianti juga memiliki pengalaman buruk pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 di Daerah Pemilihan (Dapil) V Jateng, yakni Solo, Boyolali, Sukoharjo, dan Klaten. Saat itu, perempuan berusia 45 tahun itu kalah bersaing dengan Endang Srikarti Handayani dalam memperebutkan kursi di DPR dari Partai Golkar.

Ketua Harian DPD Golkar Jateng, Iqbal Wibisono, menilai rekor buruk Arianti di Pileg 2014 itu tidak bisa jadi patokan pada Pilgub.

Advertisement

“Bisa jadi di Pileg kemarin kalah, tapi di Pilgub Bu Arianti justru sukses. Contohnya, Pak Wihaji. Saat Pileg kalah di Dapil IV Jateng, tapi sekarang justru menang di Pilkada Batang dan jadi Bupati,” ujar Iqbal saat dijumpai Semarangpos.com di Kantor DPD Golkar Jateng, Jl. Kiai Saleh, Kota Semarang, Jumat (20/10/2017).

Iqbal menambahkan penunjukkan DPP Golkar kepada Arianti sebagai cawagub dinilai sudah tepat. Ia melihat sosok Arianti layak mendapat rekomendasi maju sebagai cawagub.

“Bu Arianti itu orang asli Jateng, dia punya kapabilitas memimpin, sifatnya juga Radikal dalam arti yang positif, yakni rajin, terdidik, dan banyak akal. Dia juga seorang pengusaha yang sukses,” imbuh Iqbbal.

Advertisement

Disinggung kenapa Golkar hanya berani mengusung Arianti sebagai cawagub dan bukan cagub, Iqbal mengaku sadar diri. Partainya sadar tak mampu mengusung calon sendiri pada Pilgub Jateng karena jumlah kursi di DPRD Jateng, yakni 10, tidak memenuhi persyaratan, sehingga perlu berkoalisi dengan partai lain untuk memenuhi kuota 20 kursi.

“Kami sadar jumlah kursi kami kurang. Makanya, kami hanya berani maju sebagai cawagub. Kami perlu berkoalisi dengan beberapa partai agar memenuhi kuota, seperti Gerindra [11 kursi], PKB [13 kursi], atau PKS [11 kursi],” beber Iqbal.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif