Soloraya
Jumat, 20 Oktober 2017 - 16:35 WIB

KERATON SOLO : Putri PB XIII Anggap Struktur Baru Pengageng Keraton Tidak Sah

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - G.K.R. Timoer Rumbai Kusuma Dewayani (Facebook-GKR Timoer Rumbai)

Putri Raja Keraton Solo PB XIII, G.K.R Timoer Rumbai, menganggap struktur baru pangageng Keraton tidak sah.

Solopos.com, SOLO — Putri Raja Keraton Solo Paku Buwono (PB) XIII, G.K.R. Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, tak mau mengakui struktur lembaga baru Keraton Solo yang dikukuhkan Minggu (8/10/2017) lalu.

Advertisement

Selain Rumbai, beberapa adik PB XIII juga masih mempertanyakan keabsahan struktur pengageng Keraton yang dikukuhkan berdasarkan SK PB XIII No. 007/2017 itu. Nama-nama yang terpental dari struktur lembaga tetap menyatakan diri sebagai pengageng yang sah karena hingga saat ini mereka belum mendapatkan SK No. 004/2017 yang konon merupakan SK pembubaran lembaga lama.

Adik PB XIII, G.R.Ay. Koes Moertiyah atau Moeng, menyangsikan ada SK terkait pembentukan lembaga baru Keraton. Dia pun menegaskan selama belum menerima SK pembubaran bebadan lama, dia tetap sebagai Pengageng Sasana Wilapa yang sah.

Advertisement

Adik PB XIII, G.R.Ay. Koes Moertiyah atau Moeng, menyangsikan ada SK terkait pembentukan lembaga baru Keraton. Dia pun menegaskan selama belum menerima SK pembubaran bebadan lama, dia tetap sebagai Pengageng Sasana Wilapa yang sah.

Persoalan ini kembali dimunculkan oleh Rumbai sebagai buntut ketegangan antara dirinya dengan pamannya, K.G.P.H. Benowo, Rabu (18/10/2017) sore. Rumbai tidak terima lantaran pembantunya, Sriyatun, diminta pergi dari Keputren oleh Benowo.

Meskipun Rumbai saat ini tidak tinggal di Keputren melainkan di Ndalem Kayonan kediaman Mbak Moeng, dia merasa punya hak untuk tetap berada di sana sehingga dia tetap meminta Sriyatun tetap berada di Keputren menjaga barang-barang pribadi Rumbai. (Baca: Panas! Pembantu GKR Rumbai Diusir dari Keputren)

Advertisement

“Saya kan masih menjadi pengageng di keputren yang sah karena sejak PB XIII mengumumkan bebadan yang baru, saya belum pernah mendapatkan SK pemberhentian saya sebagai pengageng,” tutur Rumbai sembari mempertegas dirinya tidak mengakui struktur pengageng yang baru.

Rumbai juga tidak terima dengan sikap Benowo yang mengusir pembantunya dari Keputren. Kepada Rumbai, Sriyatun menceritakan Benowo sudah memintanya keluar dari Keputren sejak Selasa (17/10/2017).

Benowo menyuruh abdi dalemnya memberi tahu Rumbai untuk menjemput Sriyatun paling lambat Rabu pagi. Rumbai bersama G.R.Ay. Koes Moertiyah atau Moeng dan G.K.R. Galuh mendatangi Keputren.

Advertisement

Mereka mendapati Sriyatun hendak keluar dari keputren dengan menangis. Mereka pun mencoba bicara dengan Benowo. Meskipun Rumbai merasa tidak diindahkan oleh Benowo, dia berhasil memasukkan kembali Sriyatun untuk tetap tinggal di Keputren.

“Saya heran katanya semua keturunan PB XII mau bersama-sama memperbaiki Keraton tapi kok begini caranya. Di mana kesepakatan perdamaian yang dulu pernah dibuat Raja?”

Sementara itu, Benowo menyebut saat ini akses ke keputren memang tertutup untuk siapa pun termasuk Rumbai. “Memang dhawuh Sinuhun [PB XIII] seperti itu. Keputren ditutup dikunci karena Rumbai sendiri sudah tidak mau tinggal di sana. Hla kok tahu-tahu ada orang di dalam. Saya tidak mengusir, daripada di keputren sendirian hla mbok ikut bendaramu sana, kalau bendara yang dulu tidak mau ngopeni ya sudah ikut saya apa gimana?” kata Benowo saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (19/10/2017).

Advertisement

Benowo tak terima disebut mengusir paksa pembantu Rumbai. “Kalau benar mengusir, tentu sekarang saya sudah di kantor polisi ,” ujar Benowo.

Benowo meminta Sriyatun keluar dari Keputren hanya untuk menjaga keamanan Keraton. “Ya kalau ada apa-apa bagaimana? Keraton itu sering kemasukan pencuri lo. Saya kan hanya dapat laporan, selama ini keputren itu dikunci kok ada orang di dalam, ternyata pembantunya Rumbai,” kata Benowo.

Saat ditanya terkait masih adanya konflik di kalangan keluarga PB XIII, Benowo membantah hal itu. “Semua kan tergantung orangnya. Saat kejadian kemarin sore juga ada polisi dan menurut saya Rumbai itu salah membiarkan orang sendirian di dalam keputren.”

 

Advertisement
Kata Kunci : Keraton Solo PB XIII
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif