Soloraya
Jumat, 20 Oktober 2017 - 02:00 WIB

Ini Pesan Bos Bukalapak untuk Pelajar SMA dan SMK di Solo

Redaksi Solopos.com  /  Ayu Prawitasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - CEO Bukalapak, Achmad Zacky, mengisi Kuliah Bersama yang diselenggarakan Program Diploma 3 (D3) Manajemen Pemasaran FEB UNS Solo, Kamis (19/10/2017). (Septhia Ryanthie/JIBI/Solopos)

Bos Bukalapak beri pesan untuk pelajar SMA dan SMK.

Solopos.com, SOLO — Pendiri sekaligus CEO situs e-commerce Bukalapak, Achmad Zacky, hadir di tengah-tengah ratusan mahasiswa dan pelajar jenjang SMA/SMK Solo di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Kamis (19/10/2017). Dia berpesan agar para pelajar menjadi wirausaha, bukan mencari mencari kerja.

Advertisement

Pengusaha muda asal Sragen tersebut mulai menebar “racun” semangat berwirausaha kepada para peserta talkshow bertema Explore Your Entrepreneurship in Digital Era yang diselenggarakan Program Diploma 3 (D3) Manajemen Pemasaran FEB UNS Solo, Kamis sore.

Melalui acara itu, Zacky mendorong anak-anak muda masa kini berani menjadi wirausaha kreatif di bidang ekonomi digital. “Peluang anak muda Indonesia saat ini ada pada teknologi informasi atau ekonomi digital. Pada sektor itu nilai tambah secara ekonomi sangat besar,” kata dia.

Menurut Zacky, Indonesia membutuhkan pergerakan bisnis yang nilai tambahnya besar supaya pemasukan negara banyak. Dia menilai sektor ekonomi digital saat ini masih sangat terbuka untuk dikembangkan bagi para generasi muda. “Jumlah pelaku ekonomi kreatif di bidang teknologi masih sangat sedikit,” ujar dia. Zacky meminta mahasiswa tak hanya mencari pekerjaan, tetapi mampu menciptakan dunia kerja.

Advertisement

“Jangan puas hanya menjadi pencari kerja. Di era digital seperti sekarang ini untuk menjadi wirausaha tidak seperti dulu. Modal, jaringan bisnis, dan sistem bisnis yang ingin dijalankan bukan lagi jadi penghalang,” kata dia.

Menurut dia, pelaku industri baru ekonomi digital mayoritas adalah anak muda. Sebab mereka yang lebih memahami perubahan teknologi informasi maupun tren yang berlangsung. Apalagi mahasiswa masuk pada rentang usia paling produktif untuk memulai wirausaha dan hal-hal baru lainnya.

Indonesia memiliki modal demografis, jumlah warga negara yang berusia muda dan produktif paling besar jumlahnya. Apabila hal itu bisa dimanfaatkan maka ekonomi Indonesia akan cepat bangkit. “Usia 18-30 tahun adalah usia paling produktif untuk memulai ambil langkah. Daya inovasinya paling update pada usia itu. Perubahan paling mudah di-captured mereka yang berusia 18-30 tahun. Mahasiswa masuk pada kategori itu,” kata dia.

Advertisement

Zacky mengakui dalam setiap perubahan ada dua sisi yang mengikuti yakni yang tenggelam dan berdiam diri menghadapi perubahan atau hanya menjadi penikmat perubahan. Di sisi lain, ada yang memperoleh keuntungan dengan melakukan produksi maupun hal positif. “Jika generasi muda di Indonesia lebih banyak menjadi sekadar menjadi penikmat ya hanya menjadi beban bagi negara. Karena itu generasi muda harus berkarya dan menghasilkan sesuatu,” tutur dia.

Dalam kesempatan itu, Zacky juga mengingatkan pentingnya membayar pajak. “Membayar pajak itu penting dan merupakan salah satu kewajiban perusahaan,” tambah dia. Ketua Program Studi (Kaprodi) D3 Manajemen Pemasaran FEB UNS, Amin Gunadi, menjelaskan kuliah bersama yang dikemas acara talkshow yang menghadirkan pelaku bisnis bidang e-commerce tersebut dilaksanakan para mahasiswa Angkatan 2017 Program D3 Manajemen Pemasaran.

“Kami memang melatih mahasiswa untuk langsung mengaplikasikan teori yang sudah mereka dapat di kelas. Program D3 merupakan program pendidikan vokasi,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif