Jogja
Jumat, 20 Oktober 2017 - 17:55 WIB

Apa Upaya Pemkab Sleman Atasi Penyusutan Lahan Pertanian?

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jasa Traktor Pertanian (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Sekitar 5% dari lahan kelompoknya kini sudah tak lagi menjadi areal pertanian
Harianjogja.com, SLEMAN-Luasan lahan pertanian di Sleman semakin menyempit. Misalnya saja di Mlati  di mana lahan pertanian yang ada tinggal 15% saja atau sekitar 110,5 hektare.
Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun mengatakan upaya menekan penyusutan lahan salah satunya dengan sosialisasi pembangunan hunian. Seharusnya, pengembangan hunian memaksimalkan lahan yang ada dengan pembangunan ke atas.
“Petani juga diminta untuk berkonsultasi dengan balai penelitian agar mendapatkan bibit padi yang produktif, khususnya yang tepat ditanam di lahan sempit,” ujar dia, Kamis (19/10/2017).

Baca juga : Memprihatinkan, Lahan Pertanian di Mlati Tinggal Segini

Ketua Gabungan Kelompok Tani Dusun Sri Rejeki Tugino mengatakan, penyusutan lahan memang benar adanya. Salah satu lahan yang beralih fungsi itu ialah lahan miliki kelompoknya yang kemudian menjadi hunian baru. Sekitar 5% dari lahan kelompoknya kini sudah tak lagi menjadi area pertanian.  Ia mengatakan alih fungsi lahan ini sangat berdampak pada hasil panennya.

Advertisement

Selama ini, kelompoknya mengelola lahan seluas 25 hektar yang ditanami padi. Biasanya setiap hektar bisa menghasilkan padi sebanyak enam setengah sampai 10,5 ton, tergantung jenisnya.

Oleh karena itu, ia juga berharap pemerintah bisa tegas mengontrol perizinan yang diberikan khususnya bagi pembangunan yang mengalihfungsikan lahan pertanian. “Jangan sampai ada bangunan baru lagi yang mencaplok lahan hijau di kawasan ini,” ujar dia

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif