SOLOPOS.COM - Kemacetan di Ringroad Utara. (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku telah melimpahkan kepemilikan jalan dari Tempel
Harianjogja.com, JOGJA–Rencana Pembangunan Jogja Jalan Outer Ringroad (JJOR) kini memasuki tahap baru. Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku telah melimpahkan kepemilikan jalan dari Tempel hingga Prambanan menjadi aset milik negara.
Sri Sultan HB X mengatakan Pemda DIY ingin membangun infrastruktur untuk memudahkan akses masyarakat agar segala aktivitasnya tidak lagi terkendala. Karena itulah pihaknya tahun lalu telah mengusulkan pembangunan JJOR dengan harapan mobilitas warga semakin bagus dan akhirnya sektor perekonomian juga ikut terangkat.
Sebagai tindak lanjut dari usulan tersebut, Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat itu menyatakan telah menyerahkan kepemilikan jalan dari Tempel hingga Prambanan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia agar bisa dibangun JJOR.
“Sudah di acc [accepted] oleh pusat, dari Tempel Prambanan aja, baru itu. [Prosesnya] bertahap. Yang penting saya sudah teken, dilimpahkan jadi jalan negara. Melepaskan aset untuk menjadi tanah negara.
“[Pelimpahan] sekitar 3 pekan lalu,” Kata Sri Sultan HB X di Grand Inna Malioboro, Kamis (19/10/2017).
Seperti diketahui, rencannaya proyek JJOR akan melintas tiga kabupaten di DIY, yakni Sleman, Kulonprogo dan Gunungkidul. Untuk wilayah Sleman, ada 10 kecamatan yang akan dilalui JJOR, mulai dari Prambanan, Berbah, Kalasan, Cangkringan, Pakem, Ngemplak, Turi, Tempel, Sayegan dan Minggir. Sedangkan Kulonprogo ada tiga kecamatan, yaitu Kalibawang, Nanggulan dan Sentolo. Sementara di Bantul, JJOR akan melintasi Sembilan kecamatan.