Jogja
Kamis, 19 Oktober 2017 - 10:40 WIB

Proyek Rambu Jalan di Bantul Dikritisi Pakar Sastra

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Papan nama jalan bertuliskan nama Yasser Arafat di Kota Jatt, Israel (Ynetnews.com)

Salah penulisan, lima nama jalan diubah

Harianjogja.com, BANTUL–Akibat adanya salah penulisan, sepuluh rambu papan nama jalan di Bantul yang belum lama terpasang harus dicabut untuk diubah. Pencabutan rambu papan nama jalan tersebut sebagai tindak lanjut dari masukan yang dilayangkan oleh para pemerhati sastra Jawa Fakultas Sastra UGM kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul melalui media sosial pada Rabu (11/10/2017) lalu.

Advertisement

Kepala Seksi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dishub Bantul, Agung Kurniawan menyebutkan rambu papan nama di titik jalan tersebut dikerjakan oleh satu rekanan yang sama yakni CV. Pilar. Menurutnya pihak Dishub memesan total 30 rambu untuk 15 ruas jalan, namun yang dikritisi hanya lima ruas jalan saja. Karena baru terpasang sekitar dua bulan dan masih dalam masa pemeliharaan rekanan, pihak Dishub langsung menindaklanjuti dengan meminta CV. Pilar memperbaiki kesalahan yang ada, pada Kamis (12/10/2017). “Masa pemeliharaan enam bulan jadi tidak ada anggaran lagi yang harus kami keluarkan,” ucapnya, Rabu (18/10/2017).

Agung menambahkan usai menerima surat resmi untuk merevisi penulisan yang salah, CV. pilar langsung mencabut kesepuluh rambu papan nama jalan tersebut. Sementara, Dishub memberi waktu perbaikan kepada rekanan selama satu minggu. Sehingga diharapkan hari ini, Kamis (19/10/2017) rambu tersebut sudah dapat terpasang kembali.

Terkait kesalahan penulisan, menurut Agung, pihak Dishub menyerahkan sepenuhnya kepada rekanan. Toh selama ini tidak ada masalah yang berarti terkait penulisan rambu papan nama jalan yang menggunakan aksara Jawa itu. Ia meyakini rekanan telah berkonsultasi dengan ahli terkait sebelum kemudian menuliskannya pada rambu dan memasangnya di ruas-ruas jalan. Namun ia tak menampik adanya kesalahan ini jadi pengetahuan baru di luar urusan-urusan teknis yang dikerjakan oleh pihak Dishub Bantul. Apalagi penulisan nama jalan menggunakan aksara Jawa merupakan ciri khas yang dimiliki oleh wilayah DIY.

Advertisement

Senada, Kepala Dishub Bantul Aris Suharyanto menjelaskan bahwa kekeliruan penulisan di rambu papan nama jalan itu bukan dikarenakan salah tulis, melainkan perbedaan pemahaman antara ahli bahasa satu dan yang lain. Ia juga menyebut rekanan penyedia barang sudah melakukan konsultasi dengan ahli bahasa sebelumnya. Namun permasalahan tersebut menurutnya sudah dapat diselesaikan dengan duduk bersama kedua belah pihak yang berbeda pendapat. “Rekanan itu sudah konsultasi dengan ahli bahasa. Namun yang mengkritik ini ahli bahasa yang lain tapi sekarang sudah saling sinkron,” katanya.

Dengan demikian, Aris menambahkan, rekanan menganggap rambu papan nama jalan itu tidak keliru dan sudah benar namun juga mengakui adanya pemahaman dari ahli lain yang menilai tulisan tersebut perlu diperbaiki. “Memang membutuhkan koordinasi dari berbagai pihak untuk melakukan kajian,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif