Soloraya
Kamis, 19 Oktober 2017 - 10:15 WIB

PERTANIAN WONOGIRI : Asyik, Petani Cabai Dapat Bantuan Rp30 Juta dari Pemkab

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Desa Jendi Suharni, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Safuan, Wakil Bupati Edy Santosa, Anggota DPRD Bambang Sadriyanto, dan Camat Selogiri Sigit Purwanto menunjukkan cabai saat panen cabai di Jendi, Selogiri, Rabu (18/10/2017). (Ahmad Wakid/JIBI/Solopos)

Pertanian Wonogiri, Pemkab mengembangkan budidaya cabai.

Solopos.com, WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri memberikan perhatian khusus terhadap budidaya tanaman hortikultura jenis cabai. Para petani cabai mendapat gelontoran dana dan bantuan dari APBN 2017.

Advertisement

Ketua Gapoktan Rukun Makmur Desa Jendi, Kecamatan Selogiri, Gandung Prayitno, mengungkapkan budidaya cabai di desanya baru dilakukan tiga tahun yang lalu oleh seorang petani. Saat ini, petani cabai di desanya bertambah dengan adanya dana dari pemerintah.

“Kelompok tani kami mendapatkan bantuan dana sebesar Rp30 juta untuk tanaman cabai dengan luas lahan tiga hektare yang dikelola oleh tiga orang,” ujarnya, Kamis (18/10/2017).

Menurutnya, bantuan tersebut memberikan dampak positif terhadap tanaman cabai di Jendi. Satu hektare cabai, sudah menghasilkan empat ton dalam 10 kali pemetikan. Dia memprediksi penen cabai tahun ini bisa dipetik hingga 20 kali pemetikan.

Advertisement

“Air di sini cukup dan tidak menjadi kendala, karena ada irigasi dari sungai dan pompanisasi. Tetapi kemarin memang sempat ada yang penyakitan,” ujarnya.

Wakil Bupati Wonogiri, Edy Santosa, mengungkapkan tanaman cabai dinilai sebagai komoditas hortikultura potensial bagi Wonogiri. Saat ini sentra cabai di Wonogiri berada di Kismantoro, pemerintah ingin mengembangkan ke sejumlah daerah lain.

Pengembangan tanaman cabai tahun ini seluas 75 hektare yang terbagi di tujuh kecamatan, yakni Kismantoro, Girimarto, Nguntoronadi, Ngadirojo, Pracimantoro, Eromoko, dan Selogiri.

Advertisement

Menurutnya, kebutuhan konsumsi terhadap cabai semakin meningkat. Namun banyak petani yang tidak berani tanam padi karena khawatir gagal panen, padahal modalnya besar dibanding tanaman lain. “Kemungkinan gagal panen juga cukup tinggi dan harganya fluktuatif, sehingga pemerintah memberikan bantuan kepada petani,” kata Edy saat acara panen cabai di Jendi, Rabu.

Sementara itu, anggota DPRD Wonogiri, Bambang Sadriyanto menambahkan saat ini pola tanam pertanian berubah. Petani di Selogiri yang awalnya menerapkan pola tanam non padi-padi-padi, kini sudah banyak yang berubah menjadi padi-padi-hortikultura.

“Ketika panen padi, harga gabah cenderung anjlok, kasihan petani. Tapi ketika panen komoditas lain misalnya cabai, harganya cenderung lebih baik,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif