Jatim
Kamis, 19 Oktober 2017 - 23:05 WIB

Pengemudi Ojek Pangkalan Madiun Minta Gojek Diblokir

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah perwakilan pengemudi ojek pangkalan menyampaikan aspirasi kepada anggota DPRD Kota Madiun, Kamis (19/10/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Puluhan pengemudi ojek pangkalan di Madiun meminta Gojek segera ditutup.

Madiunpos.com, MADIUN — Puluhan pengemudi ojek pangkalan Kota Madiun menuntut aplikasi Gojek yang telah beroperasi di Kota Madiun segera ditutup, Kamis (19/10/2017). Keberadaan ojek online berbasis aplikasi Gojek dianggap mengurangi pendapatan pengemudi ojek pangkalan.

Advertisement

Hal itu disampaikan pengemudi ojek pangkalan saat berunjuk rasa di DPRD Kota Madiun. Pengemudi ojek pangkalan yang menggelar aksi ini merupakan pengemudi ojek yang biasanya mangkal di terminal, stasiun, dan beberapa pangkalan ojek Kota Madiun.

Perwakilan pengemudi ojek pangkalan ditemui anggota DPRD Kota Madiun dan menyampaikan beberapa aspirasi. Seorang pengemudi ojek yang biasanya mangkal di Stasiun Madiun, Purbo, mengatakan kehadiran ojek online Gojek di Kota Madiun sangat merugikan pengemudi ojek pangkalan.

Advertisement

Perwakilan pengemudi ojek pangkalan ditemui anggota DPRD Kota Madiun dan menyampaikan beberapa aspirasi. Seorang pengemudi ojek yang biasanya mangkal di Stasiun Madiun, Purbo, mengatakan kehadiran ojek online Gojek di Kota Madiun sangat merugikan pengemudi ojek pangkalan.

Saat ini pendapatan pengemudi ojek konvensional menurun drastis. Dia menyampaikan ojek online di Kota Madiun juga tidak memiliki izin dari Pemkot Madiun. Dia meminta pemerintah tegas menindak Gojek yang tidak memiliki izin tersebut.

“Permintaan kami tegas, kami tidak mau diperalat. Kami akan melawan. Hapus Gojek dari Madiun, karena driver Gojek kebanyakan bukan dari Madiun,” kata dia.

Advertisement

Subagyo menuturkan sempat dijanjikan akan diberi ponsel Android supaya bisa ikut Gojek. Namun, hingga kini janji tersebut tidak pernah ditepati.

“Sebelum Gojek masuk, ada survei masuk dan menyatakan bila ada Gojek semua pengemudi ojek di Kota Madiun akan ditampung dan diberi HP Android supaya bisa gabung Gojek. Tapi hingga kini tidak ada,” jelas dia.

Lebih lanjut, dia menyampaikan selama 20 tahun bekerja sebagai pengemudi ojek di terminal tidak pernah ada masalah. Namun, sejak Gojek masuk Madiun mulai ada berbagai masalah.

Advertisement

“Kami minta agar ojek online segera ditutup,” kata dia.

Mengenai keluhan pengemudi ojek di Kota Madiun, Ketua DPRD, Istono berjanji segera membahas masalah ini dengan sejumlah dinas terkait. Dia juga akan meninjau keberadaan Gojek dilihat dari sisi regulasinya.

Istono mengimbau pengemudi ojek pangkalan supaya tidak bertindak yang melanggar hukum selama masalah tersebut belum dibahas. Dia meminta pengemudi memercayakan masalah ini kepada anggota DPRD.

Advertisement

“Percayakan kepada kami, kami akan berupaya semaksimal mungkin. Kalau perlu ke Jakarta, kami akan ke sana,” tegas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif