Jogja
Kamis, 19 Oktober 2017 - 09:40 WIB

Ikan di Laut DIY Banyak, Tapi Mengapa Tangkapannya Sedikit?

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Nelayan sepulang melaut di Pantai Baron, Senin (19/1/2015). (Juli Nugroho/JIBI/Bisnis)

Produksi ikan DIY ditargetkan capai 96.400 ton.

Harianjogja.com, JOGJA— Perikanan budidaya masih memberikan kontribusi paling besar terhadap penyediaan konsumsi ikan di DIY. Ditargetkan produksi perikanan budidaya pada 2017 mencapai 88.000 ton dari total produksi ikan DIY sebanyak 96.400 ton. Sementara potensi ikan yang besar di laut selatan DIY belum dimaksimalkan.

Advertisement

Kepala Bidang Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) DIY, Suwarman Partosuwiryo mengatakan masyarakat DIY masih dominan mengonsumsi ikan budidaya seperti ikan lele, ikan nila dan ikan gurami.

“Perikanan darat DIY masih mengandalkan perikanan budidaya karena pada 2016 dari total produksi perikanan budidaya dan tangkap sebanyak 82.000 ton, sebanyak 76.400 ton disumbang dari perikanan budidaya,” ujar Suwarman Rabu (18/10/2017).

Suwarman mengungkapkan kontribusi perikanan tangkap memang masih relatif kecil. Selain terkendala armada yang belum mampu mengangkut atau mengeksplorasi potensi perikanan tangkap di perairan selatan DIY, konsumsi ikan oleh masyarakat sebagian besar masih dari perikanan darat atau budidaya.

Advertisement

Selain itu, usaha budidaya ikan di daratan masih dinilai lebih potensial dan lebih menguntungkan. Tidak hanya mudah dijalankan, usaha ini juga tidak memerlukan kemampuan khusus seperti nelayan yang mesti memiliki kemampuan menangkap ikan di laut.

“Sehingga, hal ini membuat kontribusi perikanan budidaya lebih besar terhadap penyediaan konsumsi ikan masyarakat DIY. Komposisi paling tinggi adalah ikan lele dengan produksi hampir 34.000 ton, lalu ikan nila dengan konsumsi hampir 21.000 ton,” ungkap Suwarman.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif