Jogja
Kamis, 19 Oktober 2017 - 08:40 WIB

Gol Sang Mantan Bikin PSIM Gagal Happy Ending

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suporter PSIM baik dari Brajamusti dan The Maident doa bersama di Tugu Jogja, Senin (4/9/2017) malam. (Jumali/JIBI/Harian Jogja)

PSIM Jogja gagal meraih poin penuh pada laga terakhir di Play Off  Grup H Liga 2 2017.

Harianjogja.com, MALANG — PSIM Jogja gagal memenuhi ambisinya meraih poin penuh pada laga terakhir di Play Off  Grup H Liga 2 2017, setelah dikalahkan oleh PSCS Cilacap dengan skor 0-1 di Stadion Kanjuruhan Malang, Rabu (18/10/2017).

Advertisement

Atas hasil ini, PSIM tetap bertengger di pemuncak klasemen dengan 6 poin dan mendapatkan tiket bertahan di Liga 2 musim depan. Sedangkan PSCS, berada di peringkat kedua, dengan 5 poin. Adapun satu gol PSCS yang bersarang ke gawang PSIM kemarin sore dicetak oleh mantan punggawa Laskar Mataram-julukan PSIM, Alberto Rockyawan pada menit ke-22.

Menurunkan komposisi pemain hampir sama saat menjalani laga melawan PSBK, PSIM justru lebih banyak tertekan oleh PSCS pada awal babak pertama. Beberapa kali serangan dari PSCS sempat mengejutkan barisan pertahanan PSIM. Beruntung peluang PSCS melalui lini depan belum mampu menggetarkan gawang PSIM yang dijaga oleh Ivan Febrianto. PSIM sendiri baru memiliki peluang pada menit ke-17 melalui tendangan Hendika Arga. Sayang tendangan dari Hendika ini masih melebar dan jauh dari sasaran.

Keasikan menyerang, petaka justri terjadi di gawang PSIM pada menit ke-22. Kiper PSIM Ivan Febrianto terpaksa harus memungut bola dari gawang setelah sepakan Alberta Rockyawan gagal diantisipasi. Mantan pemain PSIM Jogja ini berhasil menempatkan bola di tiang jauh dan tidak terjangkau oleh Ivan Febrianto. Skor 0-1 untuk keunggulan PSCS.

Advertisement

Tertinggal donasi gol membuat PSIM tampil menekan. Namun, ketatnya pertahanan PSCS membuat usaha yang dibangun dari Hendika Arga, Dicky Prayoga dan Engkus Kuswaha masih belum mampu menyamakan kedudukan. Hingga peluit akhir tanda berakhirnya babak pertama, kedudukan 0-1 untuk keunggulan PSCS tetap bertahan.

Memasuki babak kedua, pelatih PSIM Erwan Hendarwanto melakukan pergantian pemain. Diaz Bayu masuk dan menarik Edo Pratama.

Perubahan komposisi pemain belakang ini pun langsung berdampak kepada pertahanan PSIM. Beberapa kali serangan dari PSCS mampu dibaca dan digagalkan. Sebaliknya, usaha dari Erwan memasukkan Supriyadi dan Gilang Pratama untuk lebih memperkuat pola serangan di tengah juga belum banyak terlihat. Hingga 45 menit akhir babak kedua selesai, kedudukan tetap 1-0 untuk keunggulan PSCS.

Advertisement

Pelatih PSIM Erwan Hendarwanto mengatakan, meski sudah tidak berpengaruh terhadap tiket bertahan di Liga 2 musim depan, pertandingan melawan PSCS seharusnya mampu dimaksimalkan oleh anak asuhnya untuk tetap merealisasikan kemenangan. Satu gol yang tercipta pada babak pertama, lebih dikarenakan kelengahan dari para pemain belakang PSIM.

“Harusnya tidak terjadi. Karena kami sepenuhnya mampu mengendalikan permainan. Ke depan ini jadi bahan catatan bagi kami. Rencananya kami akan koordinasi dengan manajemen begitu sampai di Jogja, terkait dengan evaluasi menyeluruh penampilan tim selama berkompetisi di Liga 2,” katanya usai pertandingan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif