Jogja
Kamis, 19 Oktober 2017 - 11:40 WIB

Ada Festival Jogja Kota Batik Sebentar Lagi

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jumpa pers Festival Jogja Kota Batik Dunia, Batik To The Moon di Grand Zuri Hotel disampaikan Kabid Pengembangan Kerajinan Dekranasda DIY, Polin Napitupulu didampingi Kepala Disperindag DIY, Budi Antono (kiri), Rabu (18/10/2017). (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Festival Jogja Kota Batik, angkat eksistensi batik di Jogja

Harianjogja.com, JOGJA–Sebelum menyambut Batik Biennale pada 2018 mendatang, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY menyelenggarakan Festival Jogja Kota Batik Dunia. Melalui tema Batik To The Moon, kegiatan ini dilakukan untuk menunjang eksistensi batik di Jogja.

Advertisement

Kepala Disperindag DIY, Budi Antono mengatakan, Jogja telah dinobatkan sebagai Kota Batik Dunia oleh World Craft Council yang selalu dievaluasi setiap empat tahun sekali. Sedangkan setiap dua tahun sekali diwajibkan menyelenggarakan Batik Biennale yang akan dilaksanakan pada 2018 mendatang.

Batik To The Moon ini merupakan kegiatan di sela [pra] acara Batik Biennale 2018. Kami ingin mendorong dan menumbuhkembangkan sektor-sektor IKM [Industri Kecil Menengah] khususnya di bidang batik,” ujar Anton dalam jumpa pers Festival Jogja Kota Batik Dunia di Grand Zuri Hotel, Rabu (18/10/2017).

Anton mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk mendorong eksistensi batik di Jogja sebelum dilakukan evaluasi oleh WCC pada penyelenggaraan Biennale II. Acara yang akan diselenggarakan pada 25-29 Oktober 2017 akan berlangsung di Jogja Expo Center.

Advertisement

Lebih lanjut Anton memaparkan sebanyak kurang lebih 150 IKM Batik akan memamerkan produknya. Mengusung tema Batik To The Moon, kata dia, dimaknai sebagai harapan agar batik dapat dikenal sampai ke seluruh pelosok dunia dan digunakan dalam berbagai kepentingan.

“Ke depan tentunya diharapkan batik berkembang tidak hanya di atas selembar kain. Bisa nanti diaplikasikan ke transportasi, akan ada batik di bus atau alat transportasi lainnya, sehingga saat ada wisatawan yang datang ke Jogja mereka jadi mengenal berbagai jenis batik DIY,” jelasnya.

Kepala Bidang Pengembangan Kerajinan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DIY, Polin Napitupulu menambahakan, ada berbagai kegiatan dalam festival ini. Di antaranya pameran batik, fashion batik yang menghadirkan berbagai karya dari para desainer hingga Jogja Batik Parade.

Advertisement

“Tak hanya menampilkan kegiatan itu saja. Festival ini menjadi pasar bagi para pelaku IKM untuk menjual dan mempromosikan batik mereka. Kami juga mengundang pihak-pihak yang dapat berpotensi menjalin kerjasama,” ungkap Polin.

Polin menambahkan acara ini sekaligus memberikan peluang pasar yang lebih luas bagi para IKM batik. Di mana pelaku IKM Batik akan lebih dekat dengan pembeli atau konsumen.

“Namun, sebetulnya yang baik itu adalah bermitra secara berjenjang. Artinya industri yang besar nantinya dapat turut mengangkat industri kecil di bawahnya, intinya saling mendorong,” jelas Polin.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif