Jogja
Rabu, 18 Oktober 2017 - 08:40 WIB

Tarif Pasang Air PDAM Hanya Rp300.000, Bagaimana Bisa?

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi air PDAM (JIBI/Solopos/Dok.)

Pemerintah berikan harga murah untuk pemasangan jaringan PDAM bagi warga berpenghasilan rendah.

Harianjogja.com, SLEMAN– Untuk menunjang kebutuhan air bersih bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sleman memberi harga khusus.

Advertisement

Direktur PDAM Sleman Dwi Nurwata mengatakan,tarif khusus tersebut untuk membantu MBR mendapatkan akses air bersih. Bila untuk tarif reguler biaya pemasangan baru dikenai Rp1 juta, katanya, untuk MBR tarifnya hanya Rp300.000. Pihaknya menyediakan kuota sebanyak 1.500 sambungan baru bagi MBR di sejumlah wilayah. “Ini wujud kepedulian kami dan rangkaian kegiatan HUT PDAM Sleman,” jelasnya kepada Harian Jogja, Selasa (17/10/2017).

Dwi mengatakan, warga kurang mampu yang ingin memiliki sambungan PDAM bisa mendaftar mulai November mendatang. Selain ke Kantor Unit, warga juga bisa mendaftar ke kantor pusat. “Syaratnya khusus warga yang memiliki daya listrik 900 WA ke bawah dan ada jaringan PDAM di sana,” katanya.

Beberapa wilayah yang masuk dalam program tersebut terbagi dalam tiga lokasi. Untuk Sleman Barat terdiri dari Kecamatan Minggir, Godean, Moyudan dan Gamping. Untuk Sleman tengah, wilayah Kecamatan Sleman dan Mlati sementara Sleman timur untuk area Depok dan Kalasan.

Advertisement

Tahun ini debit produksi air PDAM bertambah 50 liter perdetik setelah SPAM Kartamantul diresmikan. Dengan penambahan tersebut total produksi mencapai 420 liter perdetik. “Kami akan terus mencari sumber-sumber air baru,” ujarnya.

Dia menjelaskan, PDAM memiliki target sambungan dari 33.000 pelanggan saat ini menjadi 48.000 pelanggan pada 2021 mendatang. Perusahaan daerah ini juga dituntut terus mengembangkan cakupan layanan dari 23% menjadi 36%.”Tahun depan, sebanyak 8.000 SR warga Sleman diharapkan bisa menjadi pelanggan kami,” harapnya.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, program tersebut merupakan salah satu solusi bagi MBR yang masih kesulitan air bersih terutama saat musim kemarau. Seperti di sebagian wilayah Gamping dan Prambanan. Sri berharap, ke depan seluruh perumahan yang dibangun oleh pengembang wajib menggunakan air PDAM. Kebijakan tersebut dinilai penting agar kualitas air yang dikonsumsi masyarakat baik dan juga untuk melestarikan air tanah di wilayah Sleman.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif