Soloraya
Rabu, 18 Oktober 2017 - 22:15 WIB

KERATON SOLO : Gusti Rumbai Ternyata Sudah Lama Tak Diberi Akses ke Keputren

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - G.K.R. Timoer Rumbai Kusuma Dewayani (Facebook-GKR Timoer Rumbai)

Keraton Solo, putri PB XIII, G.K.R. Rumbai sudah lama tak bisa masuk ke Keputren.

Solopos.com, SOLO — Ketegangan antara putri Raja Keraton Solo Paku Buwono (PB) XIII, G.K.R Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, dengan pamannya, K.G.P.H. Benowo, serta kabar pengusiran pembantu Gusti Rumbai dari Keputren pada Rabu (18/10/2017) sore bukan tanpa sebab.

Advertisement

Menurut Rumai, dia dan G.K.R Galuh sudah lama tak lagi diberi akses ke Keputren meskipun mereka adalah pengageng Keputren [sesuai struktur lembaga Keraton yang lama] dan sebagai anak raja yang sudah janda mestinya punya hak tinggal di Keputren.

“Alasan [Benowo] mengusir pembantu saya dari keputren adalah karena saya sekarang tinggal di luar. Ancaman itu sudah disampaikan Benowo sejak kemarin [Selasa],” kata Timoer saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu sore.

Pembantu Rumbai, Sriyatun, pada Selasa (17/10/2017), diminta Benowo untuk keluar dari Keputren dengan batas waktu Rabu pukul 08.00 WIB. “Kalau tidak katanya mau dipaksa keluar. Ternyata benar, tadi sore Sriyatun menelepon saya katanya Benowo datang ke Keputren dan memintanya keluar. Selain karena saya tidak di Keputren juga katanya Sriyatun sendirian di Keputren. Bu Sriyatun itu sudah tua lo tidak punya saudara tidak punya rumah kok mau diusir seenaknya,” kata Rumbai.

Advertisement

Rumbai bersama G.R.Ay. Koes Moertiyah dan G.K.R. Galuh mendatangi Keputren. Mereka mencoba bicara baik-baik dengan Benowo. Meskipun Rumbai merasa tidak diindahkan oleh Benowo namun dia berhasil memasukkan kembali Sriyatun agar bisa tetap tinggal di Keputren.

Menurutnya, meskipun sudah tidak diberi akses ke Keputren, dia masih bisa memberikan Sriyatun makanan setiap Senin dan Kamis melalui abdi dalem yang bisa masuk ke Keputren. Dia pun mengklaim masih menjadi pengageng Keputren yang sah karena sejak PB XIII mengumumkan lembaga baru, dia belum pernah mendapatkan SK pemberhentian sebagai pengageng.

Saat ke Keputren, Rabu sore, Rumbai mengaku prihatin dengan kondisi Keputren yang kotor dan tidak terawat. “Pemerintah mau masuk mengelola Keraton malah dihalang-halangi. Kami ini kan semua keturunan PB XII kan mau bersama-sama memperbaiki Keraton, tidak begini caranya. Semua akses dikunci acara adat istiadat juga tidak ada,” kata Rumbai, yang untuk sementara ini memilih tinggal di Ndalem Kayonan, tempat tinggal Mbak Moeng.

Advertisement

Sebagaimana diinformasikan, situasi internal Keraton Solo kembali memanas gara-gara pengusiran pembantu Rumbai oleh Benowo. Hingga berita ini diunggah, Benowo belum bisa dimintai konfirmasi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif