Jatim
Selasa, 17 Oktober 2017 - 11:05 WIB

Rusunawa Kota Madiun Siap Ditempati 70 KK pada November 2017

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi rusunawa (JIBI/Solopos/Dok.)

Pembangunan Rusunawa di Kelurahan Nambangan Lor bakal rampung November mendatang.

Madiunpos.com, MADIUN — Pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) lima lantai di Kelurahan Nambangan Lor, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, dijadwalkan rampung November 2017. Setelah selesai, tempat tersebut akan dihuni 70 keluarga tidak mampu.

Advertisement

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Madiun, Soeko Dwi Handiyarto, mengatakan Kota Madiun tahun ini mendapatkan hibah dari pemerintah pusat berupa pembangunan rusunawa. Satu blok rusunawa itu menempati lahan seluas 3.000 meter persegi di Kelurahan Nambangan Lor.

Rusunawa tersebut terdiri dari lima lantai dengan jumlah hunian ada 70 unit. Saat ini proses pembangunan rusunawa masih berlangsung dan sesuai rencana pembangunannya rampung November mendatang.

“Untuk tarifnya sudah ada aturan dari pemerintah pusat. Tapi paling mahal yaitu di bawah dan paling murah di lantai atas,” kata dia, Senin (16/10/2017).

Advertisement

Soeko menuturkan warga kurang mampu yang akan menempati rusunawa itu Pemkot telah ada dalam data base. Namun, pemerintah akan melakukan verifikasi lebih lanjut mengenai siapa saja yang berhak menempati rumah susun itu.

Rusunawa tersebut dibangun menggunakan APBN senilai Rp20 miliar. Pembangunan Rusunawa ini dimulai Februari 2017.

Menurut dia, pembangunan Rusunawa ini menjadi salah satu solusi untuk kebutuhan permukiman di Kota Madiun. Saat ini warga Kota Madiun dengan penghasilan rendah kesulitan untuk mencari rumah karena harganya sangat tinggi.

Advertisement

Dengan adanya rumah susun ini diharapkan masyarakat berpenghasilan rendah bisa memiliki hunian yang layak dan bersih.

Soeko menyampaikan harga tanah di wilayah pinggiran Kota Madiun telah mencapai Rp500.000 per meter persegi. Sedangkan harga tanah di tengah kota bisa mencapai Rp1 juta per meter persegi.

Sedangkan pembangunan rumah bersubsidi, kata dia, sejauh ini juga belum ada. Hal ini karena pengembang kesulitan mencari tanah untuk perumahan rumah bersubsidi. Rata-rata rumah di Kota Madiun adalah rumah nonsubsidi dengan nilai angsuran Rp2 juta lebih per bulan.

Oleh sebab itu, pembangunan Rusunawa di Kota Madiun dinilai urgen.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif