News
Selasa, 17 Oktober 2017 - 20:00 WIB

PILKADA JATIM : Demokrat Sodorkan Bupati Pacitan Jadi Calon Wakil Khofifah

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Pacitan, Indartato, menyerahkan raskin kepada salah satu penerima bantuan, Rabu (4/5/2016). (pacitankab.go.id)

Partai Demokrat menyiapkan nama calon wakil Khofifah di Pilkada Jatim. Salah satunya Buoati Pacitan.

Solopos.com, JAKARTA — Partai Demokrat masih menimbang-nimbang sejumlah nama kader yang bakal disodorkan sebagai pendamping Khofifah Indar Parawansa untuk berlaga dalam Pilkada Jatim 2018.

Advertisement

Sekretaris Jenderal DPP Demokrat Hinca Pandjaitan mengisyaratkan dukungan resmi partainya kepada Khofifah sebagai calon gubernur akan dinyatakan sepaket dengan calon wakil gubernur. Namun, dia belum dapat memastikan kapan waktu pengumuman duet tersebut. “Tunggu saja. Siapa wakilnya sedang kami finalkan,” katanya ketika dikonfirmasi Bisnis/JIBI, Selasa (17/10/2017).

Hinca menuturkan Demokrat harus berkoalisi dengan Golkar dan Nasdem yang duluan mengusung Khofifah. Alhasil, barisan partai pengusung memiliki hak yang sama menyodorkan jagoan mereka sebagai tandem Menteri Sosial itu.

Mesmi demikian, Hinca mengatakan Demokrat juga menyiapkan sejumlah kadernya untuk posisi Jatim-2. Salah satu nama yang masuk radar adalah Indartato, Bupati Pacitan, kampung halaman Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. “Semuanya masih berjalan,” ujarnya.

Advertisement

Demokrat memiliki 13 kursi di DPRD Jatim. Bila ditambah 11 kursi Golkar dan empat kursi Nasdem maka mereka mengumpulkan 28 kursi. Jumlah itu mencukupi syarat minimal 20% kursi DPRD untuk mengusung pasangan cagub dan cawagub.

Tiga partai tersebut akan menantang koalisi Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang telah resmi mengusung Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Guru Besar Ilmu Sosiologi Universitas Airlangga (Unair) Hotman Siahaan menilai Demokrat berkepentingan memenangkan Pilkada Jatim 2018 guna meneruskan estafet kepemimpinan kadernya, Gubernur Soekarwo. Jika hanya ikut gerbong PKB-PDIP, maka Partai Mercy tidak mendapatkan insentif elektoral berarti.

Advertisement

Namun, lanjut Hotman, apabila pilihan jatuh ke Khofifah maka posisi Soekarwo menjadi dilematis. Di satu sisi, Ketua DPD Demokrat Jatim itu secara pribadi menginginkan Gus Ipul sebagai penggantinya. Di sisi lain, Soekarwo harus tunduk terhadap perintah pimpinan pusat partainya bila mengusung Khofifah.

“Bagaimanapun Soekarwo kan sudah bersama Gus Ipul selama 10 tahun. Tapi Pak SBY mungkin punya pilihan lain,” kata Hotman.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif