Jogja
Selasa, 17 Oktober 2017 - 14:19 WIB

Pengrajin Batik Harus Mampu Penuhi Selera Pasar

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Batik motif gebleg renteng khas Kulonprogo dipamerkan dalam Kulonprogo Ekspo (JIBI/Harian Jogja/Nina Atmasari)

Sebanyak 25 orang mengikuti pelatihan peningkatan keterampilan pengrajin batik di Desa Temon Wetan, Kecamatan Temon, Kulonprogo, Senin (16/10/2017)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Sebanyak 25 orang mengikuti pelatihan peningkatan keterampilan pengrajin batik di Desa Temon Wetan, Kecamatan Temon, Kulonprogo, Senin (16/10/2017). Mereka diharapkan bisa menghasilkan karya batik yang mampu memenuhi standar dan selera pasar.

Advertisement

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kulonprogo, Niken Probo Laras mengatakan, peserta pelatihan dibuka wawasannya mengenai cara membatik yang baik dan benar. Instruktur pun mengarahkan mereka agar berani berinovasi dan berkreasi dengan campuran warna.

Peserta juga diarahkan untuk membuat album warna dengan cara mendokumentasikan potongan kain yang telah diwarnai serta komposisi takaran campurannya.

“Itu untuk mempermudah peserta jika akan membuat warna serupa di masa yang akan datang,” kata Niken, Selasa (17/10/2017).

Advertisement

Niken lalu berharap para pengrajin batik menerapkan ilmu dan keterampilan yang didapatkan sudah diajarkan instruktur selama pelatihan.

“Harapannya hasilnya bisa menjadi baik sesuai standardisasi batik, antara lain merupakan kerajinan tangan, menggunakan malam yang panas, menggunakan canting atau cap batik, dan motif bermakna,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif