Jateng
Selasa, 17 Oktober 2017 - 08:50 WIB

PENEMUAN MAYAT DEMAK : Diduga Hendak Wudu, Pria Ini Tewas Tenggelam

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi warga tenggelam.(JIBI/Solopos/Dok.)

Penemuan mayat seorang pria yang diduga hendak berwudu terjadi di sungai di Kabupaten Demak.

Semarangpos.com, DEMAK – Seorang pria bernama Jayadi, 45, warga Dusun Klitih, RT 001/RW 002, Desa Karangrejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng) ditemukan mengapung tak bernyawa di aliran sungai yang tak jauh dari kediamannya. Jayadi diduga tewas tenggelam setelah penyakit epilepsi yang ia derita kambuh kala hendak berwudu di fasilitas MCK di dekat sungai tersebut.

Advertisement

Kabar penemuan mayat itu dikonfirmasi langsung Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Demak Kompol Sutomo melalui akun Facebooknya. Berdasarkan keterangan yang ia dapatkan dari warga sekitar, Jayadi memang biasa berwudu di fasilitas MCK dekat aliran sungan Dusun Klitih setiap pagi.

“Keterangan dari para saksi dan warga setempat bahwa korban mengidap penyakit epilepsi dan korban biasanya sekira jam 03.00 WIB sering berwudhu di sungai [jamban] tersebut sebelum salat tahajud,” tulis Sutomo di dinding grup Facebook Warga Demak.

Jasad Jayadi kali pertama ditemukan Zuldatun, 40, yang akan mencuci di fasilitas MCK tempat Jayadi tewas, sekitar pukul 06.00 WIB. Zuldatun lantas meminta tolong dan tak lama kemuduian datang Fatkin, 50, bersama warga setempat untuk memberikan pertolongan. Sayangnya, nyawa Jayadi tak dapat tertolong. Warga pun lantas membawa jasad Jayadi ke kediamannya untuk disemayamkan.

Advertisement

Berdasarkan keterangan Sutomo, sejumlah polisi lantas mendatangi lokasi penemuan mayat di Demak itu beberapa saat kemudian. “Kanit reskrim beserta anggota jaga dan intel serta babinkamtibmas langsung ke TKP [tempat kejadian perkara] di Sungai Desa Karangrejo, Kecamatan Bonang, yang pada saat itu warga sudah ramai berada di rumah korban,” imbuh Sutomo.

Sutomo menjelaskan tak ditemukan tanda penganiayaan pada tubuh korban kecelakaan air itu. Keluarga Jayadi juga sudah menyatakan keikhlasan mereka atas tewasnya salah satu anggota keluarga mereka.

“Orang tua korban tidak mempermasalahkan kematian korban, menerima dengan ihklas, dan korban akan langsung dimakamkan serta bersedia membuat surat pernyataan tidak dilakukan autopsi dan proses hukum,” tandas Sutomo. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif