Kisah misteri kali ini tentang pendaki di Gunung Ceremai yang mendengar suara tapak kaki kuda.
Solopos.com, KUNINGAN – Antara percaya tak percaya, kisah misteri kerap mewarnai proses pendakian. Kali ini sebuah cerita misteri datang dari pendaki tentang pengalamannya mendaki Gunung Ceremai, Jawa Barat. Suara tapak kaki kuda dan manusia serta tangisan bayi mewarnai momen mereka berkemah di areal Pos Kuburan Kuda.
Cerita misteri ini diunggah oleh pengelola akun Instagram @urban.hikes, Kamis (12/10/2017), yang merupakan kiriman dari pengguna akun @reza.znlm. Berdasarkan cerita Reza pengalaman misterius itu ia alami saat mendaki Gunung Ceremai pada 2013.
Waktu itu pengalaman mendaki pertama bagi Reza, ia dan dua temannya mendaki Gunung Ceremai melalui jalur Linggarjati. Pendakian dimulai sore hari sekitar pukul 15.30 WIB. Awalnya perjalanan lancar-lancar saja, memasuki waktu Maghrib Reza dan dua temannya sempat berhenti di Selter Condang Amis. Di situ ketiga orang itu sempat salat, makan, dan istirahat.
Perjalanan dilanjutkan sekitar pukul 20.30 WIB, dari Selter Condang Amis itu Reza dan dua temannya adalah satu-satunya rombongan yang mendaki. Tak ada rombongan lain yang berdekatan atau melintas selama mereka beristirahat.
Ketiga orang itu sebenarnya mengejar waktu agar sampai Pos Pangasinan sebelum waktu Subuh, dengan tujuan menikmati matahari terbit di puncak Ceremai. Namun di tengah perjalanan salah satu teman Reza mengalami kram di paha kiri. Rombongan pun berhenti, setelah dirasa membaik, perjalanan dilanjutkan. Baru melanjutkan perjalanan beberapa menit, kram kambuh, kali ini di paha kanan ditambah kedinginan hebat. Dirasa tak bisa melanjutkan perjalanan, Reza dan teman-temannya memutuskan istirahat dan mendirikan tenda.
Sekitar pukul 00.30 WIB, saat kedua temannya sudah tertidur, Reza malah tak bisa tidur. Ia mendengar jelas suara tapak kaki menginjak ranting dan daun kering. Padahal di luar tenda tidak ada suara perbincangan pendaki lain yang mungkin kebetulan melintas. Setelah kondisi kembali sunyi, Reza mendengar suara lain, yang kali kedua ini suara tapak kaki kuda.
Di tengah ketakutan Reza menyadari salah satu temannya belum tidur. “Eh, lu dengaer suara kaki kuda lagi jalan sama suara sepatu tentara gak? Rame banget ini!” bisik Reza. Temannya itu mengaku tak mendengar apa yang didengar Reza, tapi ia mendengar suara bayi menangis di dekat tenda.
Menurut pengakuan Reza, ia dan temannya mendengar suara misterius itu dalam waktu lama. Mereka sama-sama tak bisa tidur karena suara tersebut. Hingga pukul 03.00 WIB, suara perlahan hilang. Suara tersebut digantikan suara pendaki yang mulai banyak melintas.