Jateng
Senin, 16 Oktober 2017 - 15:50 WIB

PERTANIAN JATENG : ABMI Brebes Ajak Tanam Bawang Bergilir demi Cegah Harga Anjlok

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja membersihkan bawang merah di lapak bawang merah Desa Padasugih, Brebes, Jawa Tengah, Senin (28/12/2015).(JIBI/Solopos/Antara/Oky Lukmansyah)

Pertanian bawang merah di Jateng kerap terganggu anjloknya harga karena membanjirnya komoditas itu di pasar.

Semarangpos.com, BREBES — Asosiasi Bawang Merah Indonesia Kabupaten Brebes, Jawa Tengah menganjurkan para petani menanam bawang secara bergilir. Langkah tersebut dinilai ampuh mengantisipasi anjloknya harga komoditas pertanian Jateng tersebut.

Advertisement

Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Kabupaten Brebes, Johari saat dihubungi melalui telepon seluler, Jumat (14/10/2017), mengatakan bahwa kestabilan harga bawang merah tidak akan terlepas dari ketersediaan komoditas di pasaran dengan permintaan masyarakat.

“Jika stok bawang merah di pasaran melimpah maka harga bahan bumbu tersebut juga akan ikut jatuh. Oleh karena, kami mengimbau pada petani agar mengikuti pola tanam atau tidak menanam tanaman bawang merah secara serempak melainkan bisa bergilir,” katanya.

Selain itu, kata dia, kestidakstabilan harga bawang merah juga dipengaruhi dengan musiman dan kondisi komoditas yang tidak tahan lama. Ia mengatakan sepekan sebelumnya harga bawang merah sempat jatuh hingga Rp10.000/kg atau di bawah BEP Rp13.000/kg.

Advertisement

Akan tetapi, kata dia, saat ini harga bawang merah itu sudah naik Rp14 ribu per kilogram hingga Rp15.000/kg. “Hanya saja, para petani kini tidak bisa menikmati kenaikan harga bawang Rp15 ribu/ kilogram itu karena mereka sedang memasuki musim tanam,” katanya.

Menurut dia, para petani akan membutuhkan biaya perawatan hingga panen bawang merah sekitar Rp110 juta/ha hingga Rp120 juta/ha. “Dengan luasan 1 hektare, petani memanen 10 ton hingga 12 ton per hektare jika dalam kondisi normal. Akan tetapi para petani juga bisa panen hanya 8 ton saja,” katanya.

Ia menambahkan saat ini sentra bawang merah tidak hanya di Kabupaten Brebes saja tetapi sudah merambah ke daerah lain, seperti Temanggung, Sragen, Banten, Boyolali, Demak, dan Pati.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif