Soloraya
Senin, 16 Oktober 2017 - 20:39 WIB

Pemkot Solo Minta Fatwa Kemendag soal Pasar Klewer Timur

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja membongkar atap Pasar Klewer Solo sisi timur, belum lama ini. (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Koran Solo)

Pemkot Solo meminta pembangunan Pasar Klewer timur tetap dianggarkan pada 2018.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo meminta fatwa Kementerian Perdagangan (Kemendag) ihwal pelaksanaan pembangunan Pasar Klewer timur agar bisa dikerjakan 2018.

Advertisement

Langkah tersebut sebagai upaya mengantisipasi gagalnya realisasi revitalisasi pasar tahun ini. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo Subagiyo ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Senin (16/10/2017).

Dia mengatakan koordinasi dengan pemerintah pusat diintensifkan guna memuluskan pembangunan pasar tekstil terbesar di Jawa Tengah ini. “Kami sudah ke Kemendag dan menyampaikan segala persoalan yang ada. Termasuk soal gagalnya lelang pertama,” katanya. (Baca: Dilelang Dua Kali, Rehab Pasar Klewer Tetap Tak Diminati)

Advertisement

Dia mengatakan koordinasi dengan pemerintah pusat diintensifkan guna memuluskan pembangunan pasar tekstil terbesar di Jawa Tengah ini. “Kami sudah ke Kemendag dan menyampaikan segala persoalan yang ada. Termasuk soal gagalnya lelang pertama,” katanya. (Baca: Dilelang Dua Kali, Rehab Pasar Klewer Tetap Tak Diminati)

Tidak adanya peserta lelang yang mengajukan penawaran dalam proyek pembangunan Pasar Klewer sisi timur menjadi penyebab gagalnya lelang tersebut. Kini proses lelang kedua masih berjalan dan sudah ada beberapa calon peminat yang mendaftar.

Pemkot pun melakukan langkah antisipasi jika lelang kedua ini juga gagal. Salah satunya berkoordinasi dengan Kemendag untuk memastikan tetap mengalokasikan anggaran tersebut pada 2018.

Advertisement

Subagiyo hanya berharap Kemendag tetap mengalokasikan anggaran pembangunan Pasar Klewer timur pada tahun depan. Pertimbangannya, Pemkot telah menyewa lahan dan merelokasi pedagang ke pasar darurat di Alun-alun Utara (Alut) Keraton Solo.

Apalagi bangunan pasar lama sudah dibongkar dan diratakan. Seandainya permohonan pengalokasian anggaran dikabulkan Kemendag pada tahun depan, Subagiyo mengklaim proyek tersebut bisa selesai maksimal tujuh bulan.

“Jika Januari dilelang, Juli bisa selesai. Sewa lahan alun-alun berakhir September, jadi kami kira tidak ada persoalan berarti,” katanya.

Advertisement

Subagiyo mengatakan Pemkot dan Keraton telah menyepakati perjanjian sewa sebagai lokasi pasar darurat bagi pedagang Pasar Klewer sisi timur. Kedua pihak setuju biaya sewa lahan senilai Rp2,5 miliar dicicil dua kali hingga tahun depan. (Baca: Pemkot-Keraton Solo Sepakati Sewa Alut)

“Pembayaran sewa alun-alun tidak dibayarkan sekaligus, melainkan bertahap. Tahap pertama Rp 1,5 miliar, tahap kedua Rp 1 miliar dibayarkan tahun depan,” katanya.

Wali Kota F.X. Hadi Rudyatmo mengakui pembangunan Pasar Klewer timur sulit dituntaskan pada tahun anggaran ini atau 31 Desember 2017. “Sangat susah menghabiskan anggaran Rp48 miliar hanya dalam waktu dua bulan,” kata Wali Kota.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif