News
Minggu, 15 Oktober 2017 - 17:30 WIB

Survei Ini Unggulkan La Nyalla Mattalitti, di Atas Gus Ipul & Khofifah

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - La Nyalla Mattalitti dikawal petugas saat tiba di Gedung Bundar Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (31/5/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Rivan Awal Lingga)

Sebuah survei mengunggulkan La Nyalla Mattalitti di atas Gus Ipul dan Khofifah.

Solopos.com, JAKARTA — Meski resmi diusung PDIP dan PKB, Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Saifullah Yusuf dinilai tidak didukung basis massa Nahdlatul Ulama (NU) di Pilkada Jatim 2018 berdasarkan sebuah survei. Dalam survei itu, La Nyalla Mattaliti justru memuncaki survei.

Advertisement

Hal itu tergambar dalam survei terakhir Lembaga Jaringan Suara Indonesia (LJSI) yang digelar 28 September-8 Oktober 2017. Survei ini dilakukan di 29 kabupaten dan 9 kota di Jawa Timur dengan metode wawancara tatap muka.

“Sampel responden dipilih secara acak dengan metode multistage random sampling. Sementara, margin of error survei kurang lebih sebesar 2,3% dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%,” ujar Fahrurizal, Direktur LJSI, Minggu (15/10/2017).

Advertisement

“Sampel responden dipilih secara acak dengan metode multistage random sampling. Sementara, margin of error survei kurang lebih sebesar 2,3% dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%,” ujar Fahrurizal, Direktur LJSI, Minggu (15/10/2017).

Fahrurizal mengatakan, dari 1.816 responden, 1.352 orang di antaranya atau 74,4% merupakan warga Nahdliyin. Dalam jawaban survei, yang memilih Syaifullah Yusuf dan Khofiffah hanya 35,7% atau sebanyak 650 respoden. Hal ini berarti suara kaum Nadliyin Jawa Timur akan terpecah dalam kontestasi tahun depan.

Dalam survei ini, lanjutnya, responden diminta untuk menilai kompetensi para tokoh yang diuji dalam survei. Hasilnya, La Nyalla Mataliti dianggap tokoh kompeten dengan 88,6% responden karena dianggap mampu menyelesaikan masalah perbaikan ekonomi masyarakat, iklim investasi.

Advertisement

Posisi berikutnya ditempati Tri Rismaharini dengan 68,9%, Khofifah Indar Parawansa 68,7%, Abdullah Azwar Anas 67,6%, Nurwiyatno 66,3% dan Komisaris Besar Polisi Syafi’in 50,9%.

Dia melanjutkan, untuk aspek akseptabilitas, La Nyalla dipilih oleh 86,4% disusul Gus Ipul 67,5%, Tri Rismaharini 65,7%, Khofifah 65,4%,
Nurwiyatno 56,5%, dan Kombes Pol Syafi’in 51,7%.

“Ketika responden ditanyakan tokoh mana yang akan dipilih, 28,2% memilih La Nyalla Mataliti disusul Gus Ipul 21,7%, Tri Rismaharini 15,8% dan Khofifah Indar Parawansa 14,1%, kemudian Nurwiyatno 7,3%, Abdullah Azwar Anas 4,3%, dan Kombes Syafi’in 1,3%.

Advertisement

Dia mengklaim para responden menginginkan gubernur yang punya kompentensi di bidang ekonomi. Setidaknya 48,3% responden menginginkan gubernur baru bisa menciptkan lapangan kerja, mampu menarik investor sebanyak 29,3% dan mengerakan ekonomi pedesaan 22,4%.

Ia melanjutkan, dari keseluruhan responden, hanya 67,6% yang mengetahui Pilkada Jatim pada Juni 2018. Sisanya sebanyak 32,3% responden tidak mengetahui kontestasi tersebut.

“Tentu saja hasil survei ini menunjukkan kalau KPU mulai bekerja karena saat Survei pertama LJSI baru 57,3% warga Jawa Timur yang tahu akan adanya Pilgub,” paparnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif