Soloraya
Minggu, 15 Oktober 2017 - 19:35 WIB

FLYOVER MANAHAN SOLO : Siap-Siap, Rekayasa Lalu Lintas Disimulasikan Lagi selama 2 Hari

Redaksi Solopos  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perlintasan kereta api Manahan, Solo, Senin (11/9/2017). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Rekayasa lalu lintas akan kembali disimulasikan untuk persiapan jelang pembangunan flyover Manahan Solo.

Solopos.com, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana menggelar kembali simulasi manajemen dan rekayasa lalu lintas (MRLL) pembangunan jalan layang (flyover) Manahan dalan waktu dekat. Simulasi kedua direncanakan selama dua hari berturut-turut.

Advertisement

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, menghendaki simulasi MRLL kedua dilaksanakan pekan ini. Namun, dia belum mau menyebut hari apa simulasi akan digelar. (Baca: MRLL Disimulasikan, Ini Curhatan Warga soal Sulitnya Lolos dari Kemacetan)

Rudy butuh berkoordinasi terlebih dahulu dengan pejabat Dinas Perhubungan (Dishub) Solo dan Satlantas Polresta Solo guna menentukan waktu pelaksanaan MRLL lanjutan. Dia ingin pelaksanaan simulasi MRLL pembangunan flyover Manahan dipersiapkan dengan matang agar berjalan lancar.

Advertisement

Rudy butuh berkoordinasi terlebih dahulu dengan pejabat Dinas Perhubungan (Dishub) Solo dan Satlantas Polresta Solo guna menentukan waktu pelaksanaan MRLL lanjutan. Dia ingin pelaksanaan simulasi MRLL pembangunan flyover Manahan dipersiapkan dengan matang agar berjalan lancar.

"Kalau bisa minggu [pekan] ini simulasi lagi," kata Rudy saat ditemui Solopos.com di sela-sela menghadiri acara Peringatan Hari Pangan Sedunia ke-37 di halaman Benteng Vastenburg sisi utara, Minggu (15/10/2017).

Rudy memastikan sebelum dilaksanakan simulasi, Pemkot bakal lebih dulu menggelar sosialisasi MRLL pembangunan flyover Manahan kepada masyarakat. Dia tidak ingin masyarakat bingung saat simulasi MRLL kedua dilaksanakan.

Advertisement

"Sebelum simulasi kami akan sosialisasikan dulu ke masyarakat soal rencana rekayasa lalu lintas supaya mereka tidak bingung," jelas Rudy.

Ditanya soal rekayasa lalu lintas, Rudy menceritakan telah meminta Dishub agar menghapus titik crossing kendaraan dalam rencana MRLL pembangunan flyover Manahan. Dia meminta Dishub mengalirkan kendaraan hingga tak menemui halangan.

Rudy menyebut hasil simulasi MRLL nantinya dievaluasi lagi. Jika dinyatakan sudah baik, rencana MRLL tersebut dipakai saat perlintasan sebidang Manahan benar-benar harus ditutup total.

Advertisement

Rudy menyebut pembangunan flyover Manahan rencananya dimulai pertengahan November. "Pokoknya jangan ada crossing. Kalau ada crossing, arus lalu lintas pasti macet. Kalau arus lalu lintas dibuat air mengalir, pasti jalan lancar," jelas Rudy.

Rudy mengatakan simulasi MRLL kedua dilakukan selama dua hari agar Pemkot mempunyai kesempatan lebih lama menganalisis kondisi di lapangan saat diberlakukan MRLL pembangunan flyover Manahan. Masyarakat juga bisa memanfaatkan kesempatan itu untuk mencari jalan alternatif yang paling tepat saat dilakukan simulasi MRLL.

Rudy menyebut bisa jadi MRLL nantinya diubah di tengah jalan karena menyesuaikan progres pembangunan fisik flyover Manahan. Kepala Dishub Solo, Hari Prihatno, belum bisa memastikan kapan akan diadakan simulasi MRLL kedua.

Advertisement

Dia menyebut Dishub perlu lapor atau berkonsultasi terlebih dahulu dengan Wali Kota. Hari mengatakan kemungkinan besar simulasi MRLL kedua baru bisa dilaksanakan dua pekan lagi.

Dishub membutuhkan waktu tidak sedikit untuk mempersiapkan pelaksanaan simulasi MRLL tersebut. Satu hal yang jelas simulasi MRLL kedua rencananya dua hari agar Dishub bisa mengevaluasi lebih komprehensif.

"Kami laporan dulu. Jika dua pekan lagi, kami siap menggelar simulasi. Kami sekarang masih melakukan langkah persiapan. Kemungkinan nanti simulasi diadakan dua hari biar semuanya bisa memahami rekayasa lalu lintas," terang Hari.

Hari mengatakan secara garis besar skema MRLL kedua tidak jauh berbeda dibanding sebelumnya yang telah dicoba pada Rabu (4/10/2017) lalu. Dia menyebut Dishub hanya berusaha menghilangkan titik crossing yang masih ada dalam skema MRLL pertama.

Hari mencontohkan titik crossing yang bakal dihilangkan yakni di Jl. S. Parman dengan Jl. Setiabudi. Penghilangan titik crossing seperti itu berdampak pada pengendara yang harus memutar jalan lebih jauh.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif