Jogja
Jumat, 13 Oktober 2017 - 02:20 WIB

Tingkatkan Minat Baca, BPAD DIY Gelar Bedah Buku

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi buku. (JIBI/Semarangpos.com/Dok.)

“Warga diharap bisa memetik ilmu usaha dalam acara bedah buku ini”

Harianjogja.com, JOGJA-Badan Perustakaan dan Arsip Daerah (BPAD DIY) mengadakan acara Bedah Buku Kewirausahaan dengan tema kewirausahaan yang sesuai dengan wilayah Brontokusuman yang potensi UMKM,di Kelurahan Brontokusuman, Rabu (11/10/2017).

Advertisement

Kepala BPAD DIY Budi Wibowo mengatakan, bahwa tujuan utama acara Bedah Buku Kewirausahaan ialah meningkatkan minat baca masyarakat. Menurutnya masyarakat harus merasakan manfaat membaca terlebih dulu. Setelah itu, masyarakat masuk pada tahap gemar dan menjadi budaya baca. “Meningkatkan minat baca, kemudian menjadi budaya membaca,” ujar dia, Rabu (11/10/2017).

Budi mengatakan, setiap wilayah memiliki strategi yang berbeda dalam upaya meningkatkan minat baca. Di Brontokusuman, BPAD memilih untuk membedah buku tentang kewirausahaan. “Jadi temanya kewirausahaan, kami melihat wilayah Brontokusuman punya potensi mandiri dalam UMKM,” jelas dia.

Lurah Brontokusuman Pargiat mengatakan, lebih dari 100 usaha kecil dan menengah berada di wilayah Brontokusuman. Ia juga mengatakan usaha kecil dan menengah belum bisa dimaksimalkan. “Warga diharap bisa memetik ilmu usaha dalam acara bedah buku ini,” ungkap dia.

Advertisement

Acara yang di mulai pukul 10.00 WIB itu bertempat di Kantor Kelurahan Brontokusuman yang terletak di jalan Sisingamangaraja. Dengan mengundang Darmanto yang telah menuliskan Buku Kewirausahaan dan Manajemen Pemasaran, BPAD beraharap manfaat praktis buku bisa dirasakan untuk memantik minat baca masyarakat.

Darmanto yang dihadirkan BPAD DIY mengatakan, untuk memaksimalkan potensi yang ada masyarakat harus mengubah cara pandang dalam menjalankan UMKM. “Pertama harus mengubah cara pandang dahulu,” kata dia.

Darmanto mencontohkan dimana masyarakat Brontokusuman harus bisa melihat bahwa kompetitor itu adalah mitra. Pandangan kompetitor sebagai musuh itu sudah tidak relevan. Kebencian membuat diri pengusaha akan menutup diri dari lawan. “Nantinya kerjasama untuk menjadi besar dan lebih besar,” ungkap dia.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Bedah Buku Minat Baca
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif