SOLOPOS.COM - Rektor Unisa Warsiti (kiri) menyerahkan dokumen kepada Direktur RS Ortopedi Surakarta Pamudji Utomo dalam penandatanganan kerja sama, Kamis (12/10/2017). (Harian Jogja/Sunartono)
Persiapan pembukaan program baru itu masih menunggu nomenklatur dari Kemenristekdikti
Harianjogja.com, SLEMAN-Universitas Aisyiyah (Unisa) Jogja mempersiapkan Program Magister Fisioterapi dengan menargetkan pembukaan pada 2018 mendatang.
Kampus ini pun menjalin kerja sama melalui penandatanganan MoU bersama RS Ortopedi Prof DR R Soeharso Surakarta di Kampus Unisa Jalan Ringroad Barat, Gamping, Sleman, Kamis (12/10/2017). Rektor Unisa Warsiti menjelaskan, kerja sama dengan RS Ortopedi menjadi salah satu persiapan untuk membuka Program Magister Fisioterapi.
Ia berharap sebelum program itu dibuka jalinan kerja sama dengan sejumlah rumah sakit yang fokus berkaitan dengan fisioterapi telah berjalan dengan baik. “Sehingga lahan itu harus kami persiapkan lebih awal sebelum prodi [Magister Fisioterapi] itu ada. Selain pendidikan profesi yang sudah berjalan, jadi kerjasama ini akan kami kembangkan ke arah
spesialis fisioterapi,” terang dia, Kamis (12/10/2017).
Ia menambahkan, persiapan pembukaan program baru itu masih menunggu nomenklatur dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti). Pasalnya, Magister Fisioterapi belum pernah ada di berbagai kampus seluruh Indonesia sehingga belum ada nomenklaturnya di Dikti. Jika Unisa resmi membuka Magister Fisioterapi, maka akan menjadi universitas pertama di Indonesia yang membuka program S2 Fisioterapi.
Pihaknya sedang berupaya melakukan pendekatan terhadap Kemenristekdikti untuk dibukakan slot nomeklatur program tersebut. “Maka kami sedang berjuang untuk nomenklatur itu, sebenarnya secara administratif sudah siap tinggal maju saja,” ujar dia.