Jogja
Kamis, 12 Oktober 2017 - 15:40 WIB

TAMBANG KULONPROGO : Bagaimana Nasib Lahan Tambang Pasir Besi Kini?

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Demonstrasi Menolak Proyek Pasir Besi (ilustrasi)

Bupati minta lahan tambang pasir besi segera dimanfaatkan.

Harianjogja.com, KULONPROGO— Pemerintah Kabupaten Kulonprogo akan memanggil investor penambang pasir besi PT Jogja Magasa Iron (JMI)untuk meminta kejelasan rencana berdirinya pabrik tambang pasir besi. Bertahun-tahun lahan yang disiapkan untuk penambangan itu mangkrak.

Advertisement

Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengungkapkan, pemanggilan pihak investor untuk memastikan kelanjutan investasi tambang di Desa Karangwuni, Kecamatan Wates tersebut jadi atau tidak. Sebab sampai sekarang belum ada tanda-tanda kejelasan pabrik tambang bakal berdiri.

“Sekarang kami masih fokus pada bandara [pembebasan lahan untuk proyek bandara baru], kalau ditanya apakah akan membangun pabrik atau tidak, masih belum tahu. Sekarang ini masih belum ada tanda-tanda akan dibangun pabrik,” ujarnya, Rabu (11/10/2017).

Pasalnya kata dia, lahan yang disiapkan untuk tambang tersebut kini mangkrak. Ia berharap, lahan untuk penambangan pasir besi yang telah dibebaskan tersebut segera dimanfaatkan, tidak mangkrak seperti sekarang.

Advertisement

Anggota Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kulonprogo, Hamam Cahyadi mengatakan, berdasarkan dokumen analisa dampak lingkungan hingga dokumen yang dibuat PT JMI, penambangan pasir besi dapat berkontribusi memberikan pendapatan asli daerah (PAD) sekitar Rp100 miliar hingga Rp150 miliar per tahun selama 20 sampai 25 tahun.

Ia menyebut, saat ini lahan yang sudah dibebaskan PT JMI, ditanami tanaman holtikultura oleh warga sekitar. Hanya saja ia berharap tidak ada lagi konflik yang muncul atas penggunaan lahan tersebut.

Konflik penolakan tambang pasir besi Kulonprogo sudah bergulir sejak 2007. Sebelumnya, perusahaan asal Rusia, Blackspace tertarik untuk menghidupkan PT Jogja Magasa Iron Kulonprogo yang sempat mangkrak bertahun-tahun.

Advertisement

Blackspace tertarik bekerjasama dengan PT JMI, untuk membangun smelter atau fasilitas pengolahan hasil tambang. Keseriusan Blackspace disampaikan dengan bertemu langsung dengan Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan pada Maret lalu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif