News
Kamis, 12 Oktober 2017 - 09:30 WIB

Kurs Rupiah Dibuka Menguat Tipis ke Rp13.520/US$

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi nilai tukar rupiah. (Abdullah Azzam/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah pagi ini dibuka menguat tipis Rp13.520/US$.

Solopos.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah menguat 10 poin atau 0,07% ke Rp13.520 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (12/10/2017). Sebelumnya, pada 08:03 WIB, spot sempat berada di angka 13.513 per dolar AS.

Advertisement

Pada Rabu (11/10/2017), nilai tukar rupiah berakhir melemah pada akhir perdagangan.Rupiah ditutup terdepresiasi 0,13% atau 18 poin di Rp13.530 per dolar AS, setelah dibuka dengan kenaikan 0,1% atau 14 poin di Rp13.498 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan kemarin, rupiah bergerak di kisaran Rp13.494 – Rp13.543 per dolar AS. Adapun pada perdagangan kemarin, Selasa (10/10/2017), rupiah ditutup melemah 0,04% ke Rp13.512 per dolar AS.

Penguatan rupiah berlangsung di saat mayoritas mata uang di Asia terpantau mixed, dengan penguatan tertajam dialami dolar Taiwan yang naik 0,29%, sedangkan renminbi China melemah paling signifikan (-0,30%).

Advertisement

Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau cenderung stagnan di level 93,291 pada pukul 16.33 WIB setelah sempat melemah hingga 93,058 hari ini.

Indeks dolar AS sempat terkoreksi seiring dengan positifnya data ekonomi kawasan Eropa dan ketidakpastian situasi geopolitik di semenanjung Korea.

Asia Trade Point Futures dalam publikasi risetnya hari ini menuliskan, dolar AS kembali terkoreksi seiring dengan positifnya data ekonomi kawasan Eropa. Di sisi lain absennya data ekonomi AS juga turut membebani laju greenback di tengah ketidakpastian situasi geopolitik yang berlangsung di semenanjung Korea.

Advertisement

Kemarin sore tercatat rilis data ekonomi Jerman tersaji positif karena mengalami surplus sebesar 21,6 miliar euro, di atas dari ekspektasi pelaku pasar di angka 20 miliar euro.

“Data ini berhasil memicu performa mata uang tunggal EUR terhadap USD. Selain itu ditundanya rencana kemerdekaan Katalan dari Spanyol, menambah sentimen positif terhadap nilai mata uang EUR,” papar riset.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif