Jogja
Rabu, 11 Oktober 2017 - 13:40 WIB

Warga Tolak Penutupan Perlintasan Kereta

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga menunggu kereta api melintas di bawah jembatan layang Janti. Foto diambil pada September 2017 . (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Rencana pemerintah menutup palang pintu kereta di Janti ditolak oleh warga.

Harianjogja.com, SLEMAN— Rencana penutupan palang pintu perlintasan kereta api di Janti, Caturtunggal, Depok menuai penolakan dari warga setempat. Penutupan ini dianggap akan mengganggu akses jalan masyarakat dan berdampak bagi perekonomian.

Advertisement

Penolakan itu disampaikan warga dengan memasang empat spanduk yang dipasang di sisi jalan di bawah jembatan layang atau Flyover Janti. Spanduk ini sudah dipasang sejak tiga hari belakangan setelah sebelumnya dibahas di forum pertemuan warga.

Agus, salah satu warga setempat ditemui di lokasi mengatakan, bahwa perlintasan kereta api itu menjadi akses utama bagi warga menuju sekolah maupun ke tempat layanan kesehatan. “Anak sekolah naik sepeda biasanya juga lewat sana [perlintasan], yang mau ke rumah sakit juga, kalau harus memutar lewat jembatan layang kan kurang efektif,” ujarnya, Rabu (11/10/2017).

Menurutnya, sebagian besar warga setempat sering berkegiatan di sisi selatan rel yang sudah masuk dalam wilayah Karangjambe, Banguntapan, Bantul tersebut. Penutupan palang pintu kata dia juga dikhawatirkan akan mengurangi pendapatan sejumlah pedagang yang berjualan di kawasan itu karena kebanyakan pembeli berasal dari arah selatan.

Advertisement

Agus mengatakan jika akses jalan ini bukan hanya penting bagi warga sekitar namun juga masyarakat luas. Hal ini dibuktikan dari lalu lintas di ruas jalan itu yang terus ramai hingga 24 jam. Penolakan dikatakannya, dilakukan serempak oleh warga Dusun Janti yang terdiri dari 13 RT.

Adapun, pemerintah sendiri akan melakukan uji coba penutupan perlintasan kereta api di sejumlah titik termasuk di Janti. Percobaan ini akan dilakukan mulai 26 Oktober mendatang hingga 26 November. Pemerintah berencana menutup perlintasan dari akses lalu lintas lintas karena pemerintah berencana menambah jumlah armada kereta api yang melintas di jalur tersebut. Dengan demikian, masyarakat diminta untuk memanfaatkan jembatan layang atau rute alternatif untuk menuju ke sisi selatang rel kereta api.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif