Jateng
Rabu, 11 Oktober 2017 - 15:50 WIB

PEMBUNUHAN BLORA : 3 Brimob Tewas dengan Luka Tembak, Begini Kesaksian Warga…

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi personel Brimob. (Dailymail.co.ik)

Pembunuhan yang mengakibatkan tiga personel Brimob Pati tewas dengan luka tembak di pengeboran minyak PT Sarana GSS Trembul di Blora, Jateng juga diketahui warga.

Semarangpos.com, BLORA Suara rentetan tembakan yang memecah keheningan Desa Trembul, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Selasa (10/10/2017) malam, menarik perhatian warga. Mereka menyangka suara rentetan letusan tembakan yang menewaskan tiga anggota Subden IV Satuan Brimob Pati itu berasal dari kembang api, .

Advertisement

“Dari warga mengiranya [suara] kembang api sebelum ada informasi dari sini [lokasi kejadian]. Ada letupan-letupan yang enggak terhitung jumlahnya. Baru setelah banyak polisi datang ke sini, baru tahu jika ada penembakan,” kisah Alif, salah seorang warga Desa Trembul, Ngawen, Blora yang ditanyai awak redaksi laman aneka berita Okezone.com, Rabu (11/10/2017).

Peristiwa penembakan polisi di kawasan pengeboran sumur minyak PT Sarana Gas Trembul (SGT) itu pun seketika menggegerkan warga Dukuh Canggah, Desa Trembul, Kecamatan Ngawen, Blora. Mereka pun berdatangan ke lokasi untuk memastikan pembunuhan tiga anggota Subden IV Satuan Brimob Pati yang ditugaskan menjaga objek vital nasional di Blora tersebut.

Sebagaimana diberitakan Semarangpos.com sebelumnya, tewasnya Brigadir Polisi Kepala (Bripka) Bambang Tejo, 36, Brigadir Polisi Ahmad Supriyanto, 35, dan Brigadir Polisi Budi Wibowo, 30, itu menjadi perhatian Polda Jateng. Setelah sebelumnya hanya ditangani aparat Polres Blora, insiden terbunuhnya tiga polisi itu kini juga ditangani tim Polda Jateng yang diperkuat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng dan Kepala Laboratorium Forensik Polri Cabang Semarang.

Advertisement

Namun, Kapolda Jateng, Irjen Pol. Condro Kirono, kepada awak media massa seusai penutupan rangkaian kegiatan Apel Kasatwil 2017 di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, Rabu, membantah rentetan kurang lebih 20 kali suara tembakan sebagaimana kesaksian warga itu. Menurut dia, letusan senjata api tak lebih dari tiga kali. “Tidak ada 20 tembakan. Kami cek pelurunya,” tegas Kapolda Jateng Condro Kirono.

Condro Kirono juga mengklaim polisi langsung bergerak cepat dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa saksi-saksi begitu mendengar informasi pembunuhan tersebut. Polisi bahkan diakuinya belum bisa memastikan penembakan polisi di Blora tersebut merupakan baku tembak antar anggota Polri ataukah hanya penembakan yang dilakukan satu orang personel.

“Saksi-saksi tak melihat sama sekali. Nanti akan lihat dari hasil autopsi. Memang ada saksi yang melihat di situ. Saksi Muhadi mendengar tembakan dua kali, lalu keluar kamar mandi. Ketemu dengan Bripka BT [Bambang Tejo]. Lalu dia diminta jangan mendekat. Enggak berapa lama, bunyi tembakan sekali lagi,” paparnya.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif