News
Rabu, 11 Oktober 2017 - 20:20 WIB

HUT JOGJA : SD Tarakanita Lestarikan Budaya Jawa

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Siswa SD Tarakanita Bumijo membawa bekal berupa makanan tradisional, Senin (9/10/2017). (IST/Dok SD Tarakanita)

Siswa juga diminta membawa bekal berupa makanan tradisional

Harianjogja.com, JOGJA—Sekolah Dasar (SD) Tarakanita Bumijo, Jalan Sindunegaran No 9, Bumijo, Jetis, Jogja menyelenggarakan berbagai macam kegiatan dan lomba bernuansa tradisi dalam rangka memperingati HUT ke-261 Jogja, Senin (9/10/2017).

Advertisement

Kepala Sekolah SD Tarakanita Asteria Rinawati mengatakan, kegiatan diawali dengan upacara bendera dengan menggunakan bahasa Jawa. Sementara siswa, guru, dan karyawan SD Tarakanita juga mengenakan pakaian jawa. Berbagai kegiatan yang diselenggarakan ini bertujuan untuk nguri-uri atau melestarikan budaya Jawa.

“Ini menjadi bagian dari pendidikan karakter. Apalagi di SD Tarakanita juga ada pendidikan karakter Tarakanita selama dua jam setiap pekannya. Di sini siswa akan diajari nilai-nilai keutamaan,” jelas dia dalam rilis yang diterima Harian Jogja, Rabu (11/10/2017).

Selain itu, siswa juga diajari permainan tradisional yang menekankan pada kebersamaan seperti gobak sodor dan lainnya. Kegiatan ini rutin diselenggarakan setiap Kamis Pahing.

Advertisement

Koordinator lomba Th Vina mengatakan, lomba digelar untuk siswa kelas I hingga kelas VI. Untuk kelas I-III ada lomba dolanan anak, khusus kelas III ada lomba puisi berbahasa Jawa. Untuk kelas IV ada lomba mozaik wayang Semar, kelas V ada lomba bikin poster bahasa Jawa dan kelas VI ada lomba membuat hiasan dinding menggunakan bahasa Jawa.

Humas SD Tarakanita Riyawan mengungkapkan, kegiatan semacam ini rutin diselenggarakan setiap tahun. Selain itu, setiap Kamis Pahing siswa dan guru juga menggunakan pakaian adat. “Khusus hari ini, selain menggunakan pakaian adat, juga digelar aneka lomba,” kata dia.

Siswa juga diminta membawa bekal berupa makanan tradisional. Siswa pun membawa makanan tradisional seperti klepon, timus, lemper, dan makanan tradisional lainnya. Sementara itu, untuk bekal makan ada yang gudeg, jenang, dan makanan lainnya.

Advertisement

“Sekali dalam sepekan biasanya siswa kami minta membawa bekal makanan berupa sayuran dan kali ini, kami minta membawa bekal makanan tradisional,” ucap dia.

Gendis, siswa kelas I memilih membawa makanan gudeg dari rumah karena dia mengaku menyukai gudeg dengan lauk telor. Sementara Abi, yang juga siswa kelas I memilih membawa jenang sumsum. ”Aku suka jenang dengan diberi air gula jawa. Rasanya jadi manis,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif