Jateng
Rabu, 11 Oktober 2017 - 23:50 WIB

BENCANA JATENG : Gubernur Minta Masyarakat Waspadai Banjir dan Longsor

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanah longsor (JIBI/Solopos/Antara)

Bencana berupa banjir dan tanah longsor menjadi momok warga Jateng saat musim hujan.

Semarangpos.com, SEMARANG –  Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, meminta masyarakat di wilayahnya mewaspadai datangnya bencana banjir dan tanah longsor saat datangnya musim penghujan. Hujan yang sudah turun di beberapa wilayah di Jateng berpotensi menimbulkan bencana banjir maupun tanah longsor.

Advertisement

“Kita punya kearifan lokal namanya ilmu titen. Ilmu untuk memperhatikan kondisi alam. Misal kalau hujan turun lebih dari dua jam maka siap-siap mengungsi karena biasanya banjir besar akan datang. Longsor juga bisa diamati dari retakan tanah di bukit dan dataran tinggi,” ujar Ganjar dalam siaran pers kepada Semarangpos.com, Selasa (10/10/2017).

Ilmu titen, imbuh Ganjar, menarik karena masyarakat mempunyai kemampuan meramal akan terjadinya bencana alam lewat tanda-tanda dan kondisi alam.

Ganjar mengaku telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng. Ia menginstruksikan BPBD untuk berkoordinasi dengan seluruh stakeholder di daerah untuk mengantisipasi datangnya bencana.

Advertisement

“Saya sedang siapkan surat edaran kepada bupati dan wali kota untuk siaga bencana,” imbuh politikus dari PDI Perjuangan itu.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Jateng, Sarwa Pramana, menyatakan kesiapan pihaknya dalam menangani bencana daerah. Bahkan, pihaknya juga sudah menyiapkan dana penanganan bencana mencapai Rp45 miliar yang diambilkan dari dana tidak terduga gubernur.

Untuk persiapan awal, pihaknya telah melakukan pengadaan logistik sebesar Rp480 juta. Sebagian logistik itu sudah didistribusikan ke posko bencana di kabupaten dan kota. Pada triwulan ke empat 2017, BPBD Jateng juga melakukan pengadaan logistik lanjutan senilai Rp180 juta.

Advertisement

“Sesuai peraturan gubernur tentang kebencanaan, logistik memang kita stok di kabupaten dan kota sehingga ketika terjadi banjir bisa langsung didistribusikan,” kata Sarwa.

Sarwa menambahkan musim hujan yang sudah mulai turun pada Oktober ini diprediksi akan ekstrem. Sejurus dengan itu, maka ancaman banjir serta longsor semakin besar.

“Instruksi Pak Gubernur, kami harus petakan titik-titik bencana, menyebarkan peringatan, lokasi posko dan nomor kontak posko ke masyarakat. Kami juga siap keluarkan siaga darurat bencana atas rekomendasi BMKG,” terang Sarwa.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif