SOLOPOS.COM - Ungkapan kesedihan Sule atas kematian ayahnya (Instagram @ferdinan_sule)
Begini ungkapan kesedihan Sule ditinggal sang ayah untuk selamanya.
Solopos.com, SOLO – Kabar duka datang dari keluarga komedian Entis Sutisna alias Sule. Tepat di hari ini, Rabu (11/10/2017), dia kehilangan sang ayah, Dodo Mulyadi, untuk selamanya. Kabar itu disampaikan langsung oleh Sule lewat akun Instagram pribadinya, @ferdinan_sule.
Unggahan itu memperlihatkan foto Sule saat mengelus kening sang ayah. Seperti diketahui, ayah Sule memang telah lama sakit. Belakangan, Sule sering memperlihatkan video saat merawat sang ayah yang membuat netizen terharu.
“Selamat jalan abah. Surga menantimu,” tulis Sule pada keterangan foto.
Putra sulung Sule, Rizky Febian, juga merasakan duka mendalam. Dia merasa sangat kehilangan sang kakek yang dicintainya. Ungkapan kesedihan Rizky disampaikan lewat video singkat yang diunggah di akun @rizkyfebian.
“Selamat jalan abah, surga menantimu. Amal dan ibadah semoga diterima oleh Allah,” tulis Rizky pada keterangan video.
Berbagai doa dan belasungkawa dari netizen tumpah ruah pada kolom komentar kedua unggahan itu. Meski tidak mengenal secara personal, mereka turut berduka atas kepergian ayahanda Sule.
“Innalillahi wainnailahi roji’un. Turut berduka cita ya Kang Sule. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah. Dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, amin,” tulis @farannisa_amaalia_anakbunda.
“Innalillahi wainnailahi roji’un. Baru kemarin lihat Kang Sule ngerawat abah, sedih banget. Semoga khusnul khotimah. Diampuni dosa-dosanya, keluarga diberikan ketabahan, amin,” sambung @iwidiw.
“Turut berduka ya kak atas kepergian abah. Semoga abah tenang di alam sana. Dan diberikan surga yang indah, amin,” sambung @adellarossa25.
Dodo Mulyadi meninggal pada usia 69 tahun, sekitar pukul 07.00 WIB di Cimahi, Bandung, Jawa Barat. Kabarnya, Dodo sejak beberapa waktu lalu menderita hipertensi. Beberapa hari yang lalu, almarhum sempat dirawat di rumah sakit lantaran pembuluh darahnya pecah. Kondisi kesehatan sang ayah yang terus menurun membuat Sule bolak-balik Jakarta-Bandung.
