News
Selasa, 10 Oktober 2017 - 19:33 WIB

SAGL Milik Brimob Mematikan, TNI Pun Tak Pernah Punya

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - KaKorps Brimob Polri Irjen Pol Murad Ismail menunjukkan jenis senjata pelontar granat dalam keterangan di Mabes Polri, Sabtu (30/9/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Wahyu Putro A)

SAGL milik Brimob yang baru saja dipesan dinilai mematikan. Bahkan, TNI mengaku tak pernah mempunyai senjata semacam itu.

Solopos.com, JAKARTA — Polemik ratusan senjata pelontar granat Stand Alone Grenade Lancher (SAGL) berikut ribuan amunisinya yang didatangkan Korps Brimob Mabes Polri terus mengungkap fakta baru. TNI bahkan mengungkapkan tidak pernah memiliki senjata semacam itu.

Advertisement

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Wuryanto menjelaskan amunisi SAGL itu mematikan. “Amunisi yang dibeli Brimob merupakan amunisi tajam, yang memiliki radius mematikan 9 meter dengan jarak capai 400 meter,” kata Kapuspen TNI saat jumpa pers, di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Selasa (10/10/2017).

Menurutnya, keistimewaan amunisi ini adalah tipe ledakannya. Setelah meledak, kemudian meledak kali kedua dan menimbulkan pecahan logam-logam kecil yang dapat melukai hingga mematikan. Bahkan, amunisi ini bisa meledak sendiri tanpa benturan setelah 14-19 detik lepas dari laras senjata.

“Ini luar bisa. TNI tidak punya senjata seperti itu,” kata Wuryanto. Baca juga: Begini Proses Pengadaan Ratusan Pelontar Granat & Amunisi untuk Brimob.

Advertisement

Wuryanto menjelaskan amunisi yang tergolong amunisi tajam ukurannya tidak sesuai standar. Apabila mengacu Inpres No. 9/1976 tentang pengawasan dan pengendalian senjata api, maka kaliber amunisi Brimob ini sudah masuk standar militer, yakni 5,56 mm.

Oleh karena itu, amunisi SAGL itu sejak Senin malam (9/10/2017) dipindahkan ke Mabes TNI, namun senjata SAGL sudah diserahkan ke kepolisian. “Polri masih bisa menggunakan senjata SAGL, yang amunisinya diganti granat asap yang sesuai standar nonmiliter,” tuturnya.

Wuryanto mengaku tidak mengetahui pasti berapa lama amunisi itu disimpan di gudang senjata Mabes TNI. “Untuk sampai kapan, nanti ada aturannya sendiri. TNI bertanggung jawab dalam pengamanan selama penyimpangan. Pasti aman disimpan di gudang amunisi TNI karena gudang amunisinya sudah memiliki standar keamanan,” kata Wuryanto.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif