Jogja
Selasa, 10 Oktober 2017 - 21:31 WIB

PDDI dan PMI Jaring Pendonor Darah Muda di JCM

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

“Iya, intinya memenuhi kebutuhan darah”

Harianjogja.com, SLEMAN-Bersama Palang Merah Indonesia (PMI) DIY, Perhimpunan Donor Darah (PDDI) DIY selenggarakan donor darah untuk peringati Hari Bhakti TNI dan Gerakan Nasional Donor Darah Sukarela, Senin (09/10/2017). Selain TNI, Acara tersebut berhasil menjaring anak muda yang datang ke JCM.

Advertisement

Ketua 3 PDDI DIY Lingga JBP mengatakan, acara tersebut mengumpulkan 1.380 kantong darah pada pukul 13.00 WIB. Ia mengatakan, targetnya ialah memenuhi kebutuhan darah DIY dan sekitarnya. “Iya, intinya memenuhi kebutuhan darah,” jelas dia, Senin (9/10/2017).

Lingga yang juga menjabat sebagai ketua panitia acara mengatakan, dibuatnya acara di pusat perbelanjaan salah satunya untuk menggaet anak muda. “Itu alasannya dibuat di pusat perbelanjaan,” papar dia.

Wakil Ketua Bidang Pelayanan Unit Tranfusi Darah PMI DIY Suryanto mengatakan, acara seperti ini membuat anak muda berminat terhadap donor darah. “Alhamdulillah kaum muda lebih tinggi di sini,” jela dia.

Advertisement

Ia menjelaskan, sejak dibukanya acara pukul 08.00 WIB masyarakat umum khususnya pelajar menjadi mayoritas pendonor darah selain TNI. Ia mengungkapkan, di DIY pelajar dan mahasiswa memiliki persentase tertinggi kedua setelah pegawai swasta. “Dari umur 17 sudah mendonor di sini,” ujar dia.

Ia mengatakan, bahwa masyarakat tidak perlu takut terkait kekurangan darah yang sering terjadi di Rumah Sakit Pusat Sardjito. Hal itu sudah tidak lagi terjadi karena dalam acara ini RSP Sardjito sudah digandeng. “Itu dulu RSP Sardjito di bawah Kemenkes dan kami PMI. Sekarang sudah kolaborasi,” jelas dia.

Ia juga mengatakan, stok darah di DIY yang sekitar 7.000 kantong per bulan dan sudah pada posisi aman. Bahkan Golongan ABRH- (Golongan darah AB, resus negatif) yang paling langka juga telah aman.

Advertisement

“Karena gen yang dibawa masyarakat Asia secara umum ialah gen negatif. Kita punya kelompok A, AB yang siap diminta darahnya,” jelas dia.

Alda Putra, 20, yang baru pertama kali menjadi pendonor darah saat itu mengatakan, mengetahui acara PDDI ini dari sosial media. “Sedikit [sakitnya], iya rencananya berlanjut,” ucap dia.

Acara tersebut berlangsung hingga pukul 20.00 WIB. Selain menjadi pendonor, masyarakat juga diberikan bingkisan susu dan snack. Bahkan satu buah motor kepada orang yang beruntung.

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif