Jogja
Selasa, 10 Oktober 2017 - 12:40 WIB

Mengapa Penderita Tuberculosis di DIY Meningkat Drastis?

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi aksi sosialisasi tentang bahaya penyakit tuberculosis (TBC) (JIBI/Solopos/Dok.)

Sejumlah hal menyebabkan jumlah penderita TB di DIY naik.

Harianjogja.com, JOGJA— Dinas Kesehatan DIY mencatat peningkatan jumlah penderita tuberculosis alias TB di DIY hingga 3.000 orang. Apa sebabnya?

Advertisement

Kepala Dinkes DIY Pembayun Setyaningastutie mengatakan, penderita TB reguler (yang belum kebal terhadap obat) juga cenderung meningkat. Bahkan jumlahnya kata dia bisa dibilang tinggi.

Pada 2013 tercatat sebanyak 2.672 orang di DIY yang terkena TB, penderitanya sempat menurun pada 2014 menjadi 2.637 orang. Namun, tahun berikutnya atau pada 2015 naik lagi menjadi 2.789 pasien. Bahkan peningkatan cukup drastis terjadi pada 2016 sebanyak 3.071 orang.

Meningkatnya penyakit mematikan itu menurutnya karena sejumlah hal. Pertama karena permukiman yang kumuh, siklus hidup yang berkebalikan (kerja malam, tidur siang), asupan gizi yang buruk dan lain-lain. “Karena itulah kami butuh dukungan untuk mengingatkan lintas sektor bahwa masalah seperti akses pangan, permukiman kumuh merupakan potensi besar untuk meningkatnya kasus TB,” kata Pembayun, Senin (9/10/2017).

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif