News
Selasa, 10 Oktober 2017 - 05:20 WIB

Ini Dia Solusi Atasi Pengangguran Arsitek

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Archipreneur merupakan arsitektur entrepreneur untuk mengarahkan mahasiswa berwirausaha mandiri di bidang arsitektur

Harianjogja.com, JOGJA-Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) DIY menggelar seminar Archipreneur dengan tema Kemandirian Usaha dalam Perencanaan dan Perancangan Lingkungan, di Kampus II Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) Jalan Glagahsari, Kota Jogja, Sabtu (7/10/2017).

Advertisement

Selain merupakan rangkaian HUT IAI ke-58, kegiatan ilmiah itu bertujuan mendorong arsitek pemula untuk berani mandiri guna mengatasi pengangguran terutama di lulusan Prodi Arsitektur. Para pemateri merupakan profesional muda di bidang arsitektur yang sudah membuka usaha konsultan perencana.

Antara lain, Ismail Yakub yang merupakan perencana Eastparc Hotel, Jogja International Hospital hingga masterplan Stasiun Tugu. Judy Pranata yang mendominasi interior hotel mewah sejumlah negara seperti Cristion Diro di Doha, Qatar hingga Al Salam Hospital
di Dubai dan Djoko Istiadji yang juga perancang sejumlah bangunan rumah sakit di Jawa Tengah dan Jakarta.

Koordinator Archipreneur Gerarda Orbita Ida menjelaskan, archipreneur merupakan arsitektur entrepreneur untuk mengarahkan mahasiswa berwirausaha mandiri di bidang arsitektur. Sehingga setelah lulus tidak binggung mencari pekerjaan tetapi memulai
membuka biro konsultan perencana secara mandiri.

Advertisement

“Sehingga nggak bingung, aku nek lulus terus melu sopo, caranya awalnya [membuka usaha] bagaimana, maka kami panggil para entrepreneur [bidang arsitektur] yang sudah jadi,” terang wanita yang juga Dosen UAJY ini di sela-sela seminar, Sabtu (7/10/2017).

Ia menambahkan saat ini jumlah perguruan tinggi yang memiliki prodi arsitektur terus bertambah. Jumlahnya menjadi sembilan kampus terdiri atas, UGM, UII, UAJY, UKDW, UTY, ATA YKPN, UNESA, Universitas Widya Mataram dan pada 2017 STMIK Amikom menyusul membuka prodi tersebut. Dengan terus bertambahnya calon lulusan tersebut berdampak pada makin banyaknya persaingan mencari pekerjaan. Maka pihaknya mendorong para mahasiswa untuk memulai berwirausaha sejak duduk di bangku kuliah.

Pasalnya, tidak sedikit sekelompok mahasiswa yang sudah membuka studio konsultan perencana dan bisa diminati masyarakat. “Karena banyak klien yang inginnya murah kemudian menggunakan jasa mahasiswa,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif