News
Senin, 9 Oktober 2017 - 23:30 WIB

Presiden Jokowi Targetkan 126 Juta Sertifikat Tanah, Tapi Kini Baru 46 Juta

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo berbincang-bincang dengan Munjinah, seorang penerima kartu PKH berusia 80 tahun, di Kota Semarang, Jateng, Senin (9/10/2017). (Imam Yuda S./JIBI/Semarangpos.com)

Presiden Jokowi menyebut saat ini baru 46 juta sertifikat tanah yang diterbitkan dari yang seharusnya 126 juta.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali membagikan 7.000 sertifikat tanah kepada masyarakat di Kota Semarang. Presiden mengatakan penerbitan sertifikat tanah ini merupakan salah satu bagian dari reforma agraria dan distribusi aset yang telah dicanangkan pemerintah.

Advertisement

Hal itu dimaksudkan untuk mengurangi ketimpangan dan kesenjangan yang terjadi di masyarakat Indonesia. Dia mengatakan sebanyak 126 juta sertifikat tanah sudah seharusnya diterbitkan kepada masyarakat di seluruh Indonesia. Namun, hingga kini baru sekira 46 juta sertifikat tanah yang mampu diterbitkan.

“Jadi, Ibu dan Bapak sekalian sangat beruntung sudah pegang sertifikat,” kata Presiden Jokowi di Lapangan Pancasila seperti dikutip dalam rilis, Senin (9/10/2017).

Target pun sudah diberikan Presiden Joko Widodo kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Untuk tahun 2017 ini saja, 5 juta sertifikat harus sudah diterbitkan. Tahun-tahun berikutnya pun akan semakin meningkat.

Advertisement

Target yang tinggi tersebut memang ditetapkan pemerintah untuk mampu mengejar ketertinggalan. Selain itu, menurut Presiden, banyak sengketa lahan yang terjadi karena disebabkan tidak adanya kepemilikan sertifikat ini.

Sebagaimana biasanya, Presiden kemudian mengingatkan kepada masyarakat yang telah menerima sertifikat tersebut. Ia meminta agar sertifikat tersebut dapat dipergunakan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan keluarga.

Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif