Kemkominfo akan memasang mesin sensor konten negatif pada Januari 2018.
Solopos.com, SOLO – Pengoperasian mesin sensor bersistem crawling untuk menangkal konten negatif akan efektif mulai Januari 2018.
Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Semuel A Pangerapan seperti dilansir Antara, Senin (9/10/2017), mengatakan dengan menggunakan mesin tersebut, maka penapisan akan dilakukan lebih cepat ketimbang saat ini yang masih memakai sistem manual.
Melalui mesin tersebut, cukup diberikan kata kunci, kemudian mesin dengan sendirinya dapat menganalisis situs-situs konten-konten negatif dan dengan cepat dapat dilakukan pemblokiran.
Melalui mesin tersebut, cukup diberikan kata kunci, kemudian mesin dengan sendirinya dapat menganalisis situs-situs konten-konten negatif dan dengan cepat dapat dilakukan pemblokiran.
“Sebelumnya secara manual, membuka website satu persatu, maka diubah dengan hanya mengetik keyword dan ada artificial intelligence yang ada disana dia akan mengcrawling dan menganalisis konten-konten tersebut,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Pihaknya, menurut dia, akan menyiapkan tim analis dan tim validasi, guna memastikan mesin bekerja dengan baik dan benar.
Akun-akun bermuatan konten negatif di media sosial yang tidak sesuai perundang-undangan dan aturan nantinya akan ditandai melalui mesin ini.
Setelah itu, Kementerian Kominfo akan meminta kepada penyedia layanan media sosial tersebut, untuk menanganai akun-akun bermuatan negatif. “Kalau sudah diberi notifikasi, kalau tidak diindahkan, sanksinya ya kami tutup,” katanya.
Saat ini pemenang lelang pengadaan mesin sensor sistem crawling guna penapisan konten negatif, PT Inti, masih menunggu masa sanggah hingga 10 Oktober 2017 sebelum dipasang.
Semuel dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, mengatakan, pihaknya selesai menggelar lelang untuk belanja modal dan pengadaan mesin tersebut dengan nilai pagu anggaran Rp211,8 miliar.
Lelang tersebut dimenangkan oleh PT Inti dengan nilai Rp198 miliar. Namun kemudian turun menjadi Rp194 miliar setelah dilakukan koreksi, katanya. Saat ini, menurut dia, masih menunggu masa sanggah hingga 10 Oktober 2017, sebelum mesin tersebut dipasang.
Ia menegaskan, mesin tersebut merupakan mesin dengan sistem crawling dan bukan DPI (Deep Packet Inspection). Sistem ini nantinya berkerja dengan bantuan kata kunci untuk menapis konten negatif. Mesin tersebut akan diletakan di delapan titik.