SOLOPOS.COM - Bambang Guritno (kiri) saat mempresentasikan potensi geowisata energi yang ada di Bantul dalam seminar, Jumat (6/10/2017). (Harian Jogja/Sunartono)
Pemanfaatan potensi alam seperti geowisata pendidikan energi juga membutuhkan kemampuan keilmuan
Harianjogja.com, SLEMAN-Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jogja mendorong seluruh stakeholder di DIY untuk mengoptimalkan potensi geowisata energi. Sejumlah potensi wisata energi di DIY dibahas dalam seminar nasional bertajuk Potensi Geowisata Pendidikan Energi di Ruang Audiovisual, Museum Geoteknologi Mineral, Kampus II UPN, Babarsari, Depok, Sleman, Jumat (6/10/2017).
Kepala Pusat Kajian Geoteknologi UPN Veteran Jogja KRT Nur Suharcasyo menyatakan, Jogja sebagai kota pendidikan tidak hanya dilihat dari sisi kualitas lembaga pendidikan menengah dan lembaga tinggi saja, namun juga bisa dilihat dari pemanfaatan potensi alam yang ada di DIY. Mengingat, pemanfaatan potensi alam seperti geowisata pendidikan energi juga membutuhkan kemampuan keilmuan.
Oleh karena itu, pihaknya memiliki pemikiran perlu adanya taman energi di wilayah selatan DIY. Pertimbangannya, potensi geowisata energi di DIY lebih banyak ditemukan di selatan DIY terutama berdekatan dengan pantai.
Selain itu, pembangunan bandara di Kulonprogo dan terselesaikannya pembangunan proyek JJLS akan membuat selatan DIY menjadi lalu lintas yang padat. Sehingga geowisata energi perlu untuk diangkat ke permukaan.
“Karena di selatan itu banyak potensi energi, ada angin atau bayu energi, kemudian dari solar matahari. Banyak peternakan juga bisa menjadi biogas. Dan ombak, kita lihat gulungan ombak memiliki tekanan tinggi itu sumber energi. Bagaimana kalau ini
dikelola, kami ingin ada taman energi,” ungkapnya dalam seminar tersebut, Jumat (6/10/2017).