News
Sabtu, 7 Oktober 2017 - 15:00 WIB

Tanah Longsor Timbun 4 Orang Sekeluarga di Pangandaran

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bencana tanah longsor. (Rima Sekarani/JIBI/Harian Jogja)

Kisah tragis, empat orang sekeluarga tewas tertimbun tanah longsor.

Solopos.com, BANDUNG — Bencana tanah longsor dan banjir melanda Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (7/10/2017). Empat orang yang merupakan satu keluarga tewas akibat tertimbun tanah longsor di Kampung Sangkan Bawan, Desa Kalijati, Kecamatan Sidamulih, Pangandaran, Sabtu dini hari.

Advertisement

Koordinator Humas dan Protokoler Basarnas Jawa Barat Joshua Banjarnahor mengatakan selain korban jiwa, terdapat juga korban luka-luka akibat longsor tersebut. “Seluruh korban telah berhasil dievakuasi oleh warga sekitar,” kata Joshua.

Empat korban meninggal dunia tertimbun longsor yang merobohkan rumah terdiri atas Arsih, 55; Yuyun, 35; Aldi, 5, dan Andika, 10 bulan. Sedangkan korban yang mengalami luka ringan yakni Rahman, 40; Ari, 14; dan Anida, 8 bulan.

Joshua menambahkan tanah longsor terjadi karena intensitas hujan cukup tinggi mengguyur lokasi kejadian di Kampung Sangkan Bawan, Desa Kalijati, Kecamatan Sidamulih, Pangandaran, sejak Jumat (6/10/2017). Selain menimpa rumah, longsoran tanah juga menutup akses jalan di daerah tersebut.

Advertisement

Sementara, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Pangandaran menyatakan, korban jiwa yang merupakan satu keluarga tewas tertimbun tanah longsor karena lokasi rumahnya berada di zona rawan bahaya bencana longsor.

“Ya daerah sana memang termasuk rawan longsor karena berada di sekitaran tanah tebing,” kata Kepala DPKPB Pangandaran, Nana Ruhena melalui telepon seluler, Sabtu.

Ia mengungkapkan, Kampung Sangkan Bawan, salah satu daerah yang masuk dalam zona rawan longsor karena lokasinya terdapat banyak tebing. Namun longsor yang menewaskan penghuni rumah itu, kata dia, terjadi secara tiba-tiba, tidak kelihatan ada gejala akan longsor.

Advertisement

“Tidak ada kelihatan gejala longsor, tebing tiba-tiba longsor, tidak terdeteksi,” katanya.

Sementara itu, banjir merendam permukiman penduduk di yakni di Kecamatan Sidomulih, Kalipucang, Cijulang dan Parigi, Kabupaten Pangandaran. “Ya, hujannya deras, lalu sungai yang bermuara ke laut ini meluap,” kata dia.

Ia menyampaikan, akibat banjir tersebut seluruh penghuni rumah sementara diungsikan ke tenda darurat yang telah disiapkan oleh pemerintah daerah.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif