News
Sabtu, 7 Oktober 2017 - 06:55 WIB

EKONOMI KREATIF : Edukasi Konsumen, Kurangi Produk Aksesoris Impor

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Vivin Findyka (Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

 

Harianjogja.com, JOGJA-Bisnis aksesoris tak sekadar hobi bagi Vivin Findyka, 34. Melihat orang memakai perhiasan yang unik, menjadi awal Vivin merintis bisnis ini pada 2009 silam. Selain itu, usaha ini memiliki misi untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap perhiasan pabrikan impor yang dijual bebas.

Advertisement

“Saya sendiri bukan orang yang suka pakai perhiasan, tetapi suka lihat orang yang pakai kalung, gelang atau cincin. Lalu kepikiran untuk buat craft jewelery,” ujar Vivin saat menggelar pameran di Flohmarket di Lippo Mall Jogja, Jumat (6/10/2017).

Bisnis ini terbilang sangat umum dan hal itu disadari olehnya. Tantangan dan persaingan yang ketat menjadi pemacu Vivin untuk dapat menghasilkan produk perhiasan yang sesuai dengan karakternya.

Kendati demikian, Vivin mengaku perhiasan yang dilabeli dengan brand Amora Studio ini tidak ingin hanya sekadar aksesoris. Kualitas produk yang dibuatnya menjadi prinsip mutlak perempuan kelahiran Pekanbaru itu.

Advertisement

“Pembedanya dengan aksesoris lain adalah material yang saya pakai. Karena saya tidak mau pakai yang murah, terutama nikel. Saya sudah mengurangi penggunaan logam ini, karena selain kualitas lebih bagus, juga lebih aman dari racun,” ungkap Vivin.

Kini berbagai material juga telah dipergunakannya. Meski dengan harga yang sedikit lebih mahal yakni mulai dari Rp50.000 sampai Rp200.000-an, Vivin menjamin kualitas produknya lebih baik. Selain memperhatikan kualitas material yang digunakan, desain juga menjadi hal terpenting bagi alumni Universitas Islam Indonesia itu.

Desain yang dihadirkan Vivin lebih disesuaikan dengan tren masa kini, baik itu yang sedang digandrungi anak muda atau ibu-ibu muda. Konsumennya memang rerata adalah anak-anak muda kekinian yang tak pernah terlepas dengan aksesoris.

Advertisement

Kini, produk aksesoris Vivin tidak hanya dijual lewat pameran saja. Sosial media menjadi mesia pemasaran yang paling dominan bagi Vivin dalam beberapa tahun terakhir ini. Dalam sebulan jumlah produk yang bisa diproduksinya mencapai kurang lebih 100-200 buah.

“Produksinya banyak, tetapi tergantung juga. Karena selain saya jual online dan pameran, saya juga titip jual di beberapa tempat seperti hotel, butik dan lain sebagainya di Jogja,” imbuh Vivin.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif