Soloraya
Jumat, 6 Oktober 2017 - 11:15 WIB

WISATA BOYOLALI : Sungai Nyamplung di Teras Bakal Jadi Lokasi Selancar Kano

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sungai Nyamplung di Desa Nepen, Teras, Boyolali, tampak asri dan jernih airnya, Kamis (5/10/2017). (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Wisata Boyolali, Kali Nyampluung di Teras akan dijadikan objek wisata alam.

Solopos.com, BOYOLALI — Sungai atau Kali Nyamplung yang mengalir di Desa Nepen, Kecamatan teras, Kabupaten Boyolali, bakal dikelola menjadi objek wisata alam.

Advertisement

Penanggung jawab sementara (Pjs) Carik Desa Nepen, Muhtadi, mengatakan Kali Nyamplung menjadi salah satu lokasi andalan untuk rencana objek wisata alam yang dikelola desa. Direncanakan, tahun ini upaya mewujudkan objek wisata alam itu sudah dimulai.

“Tahapan awal yang akan kami lakukan ialah bersih-bersih sungai dan menata kembali kondisi sungai,” ujar Muhtadi, Kamis (5/10/2017).

Sungai Nyamplung berari jernih karena dialiri langsung oleh sejumlah mata air di hulu. “Umumnya air sungai itu kan kotor, kalau Kali Nyamplung ini sangat bersih karena sumber mata airnya banyak,” jelas Muhtadi.

Advertisement

Kali Nyamplung memiliki panjang sekitar 2 km. Setiap hari, banyak warga yang memanfaatkan kali itu untuk mencuci, mandi, dan mengambil air untuk kebutuhan rumah tangga.

Bahkan, di hilir sungai juga terpasang banyak pipa-pipa besi dan pipa plastik yang terhubung ke sumber mata air. Pipa-pipa itu menuju ke tandon-tandon air di depan rumah dan dukuh.

“Dulu, sempat mau diambil oleh Pemerintah Sukoharjo. Setelah dipasang pipa-pipa dan dibangun ruangan, penolakan warga kian kencang. Akhirnya proyek dibatalkan, namun pipa-pipa besar telanjur dipasang dan kini tetap terpasang,” papar dia.

Advertisement

Warga lainnya, Andreas, mengatakan rencana pembuatan objek wisata alam itu akan disesuaikan dengan kondisi sungai. Karena arus Kali Nyamplung yang belum begitu deras pada hari-hari biasa atau saat musim kemarau, rencananya akan jadi objek wisata air dengan alat kano.

“Rencana awalnya tidak memakai ban atau perahu melainkan kano, sejenis perahu kecil dari plastik,” terang dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif