Jogja
Jumat, 6 Oktober 2017 - 11:41 WIB

Dua Titik JJLS Segera Dibangun di Gunungkidul

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melintasi Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Desa Girijati, Purwodadi, Gunungkidul pekan lalu. Kawasan JJLS di pesisir pantai kini diincar investor. (Bhekti Suryani/JIBI/Harian Jogja)

Pemerintah mulai melanjutkan pembangunan JJLS.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL— Pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Gunungkidul segera dilanjutkan. Rencananya pada tahun ini, ada dua paket yang dilelang untuk mencari rekanan yang akan mengerjakan proyek tersebut.

Advertisement

Total biaya pembangunan JJLS untuk dua paket tersebut tercatat sebanyak Rp316 miliar. Namun, pemerintah baik Pusat dan daerah harus melakukan utang ke luar negeri untuk membiayai pembangunan jalan trans Jawa tersebut. Pemerintah Pusat mengajukan pinjaman ke Islamic Development Bank (IDB).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul Eddy Praptono mengatakan, dua paket pembangunan JJLS tersebut meliputi paket pembangunan Girisekar-Legundi, Kecamatan Panggang sepanjang 4,7 kilometer dengan senilai Rp96 miliar. Satu paket lainnya berupa pembangunan jalan dari wilayah perbatasan Wonogiri-Jerukwudel-Baran-Duwet sepanjang 10,6 kilometer dengan nilai Rp220 miliar. “Tahun ini direncanakan selesai lelang paket pengerjaan,” kata Eddy Kamis (5/10/2017).

Baca Juga : JJLS GUNUNGKIDUL : JJLS Ternyata Dibangun dari Hasil Utang

Advertisement

Asisten Perencanaan dan Program Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah DIY Nandang Sungkono mengatakan, dua paket pembangunan itu ditargetkan selesai lelang sebelum akhir tahun. Untuk paket Girisekar-Legundi sudah memasuki tahapan lelang, sedang untuk paket Jerukwudel-Baran-Duwet masih dalam tahap persiapan. “Meski tidak serempak, namun diharapkan lelang sudah selesai di akhir tahun,” katanya.

Lebih jauh dikatakan Nandang, proyek pengerjaan JJLS merupakan progam jangka panjang dengan sistem tahun jamak. Oleh karenanya, meski lelang sudah mulai dilaksanakan, namun penyelesaian ditarget sampai 2019 mendatang. “Ini bukan masalah, karena yang terpenting dalam selesai tepat waktu dan sesuai dengan aturan yang berlaku,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif