News
Kamis, 5 Oktober 2017 - 23:45 WIB

Pengakuan Pacar Pelaku Penembakan Brutal di Las Vegas

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Marilou Danley, pacar Stephen Paddock (Heavy.com)

Pacar pelaku penembakan brutal mengaku kaget dengan tragedi di Las Vegas.

Solopos.com, LOS ANGELES – Penembakan brutal dilakukan seorang pria bernama Stephen Paddock, 64, di Las Vegas, Amerika Serikat, Minggu (1/10/2017). Aksi nekat Paddock menewaskan sekitar 58 orang dan melukai 500 penonton Route 91 Harvest Festival.

Advertisement

Tindakan brutal yang dilakukan Paddock membuat kekasihnya, Marilou Danley, 62, kaget. Ia tak percaya pria yang dicintainya tega melakukan tindakan keji. Setelah mendengar kabar itu, ia langsung menempuh perjalanan udara dari Manila, Filipina, ke Los Angeles, Amerika Serikat.

Setibanya di Los Angeles, Danley disambut tim penyidik yang telah menunggunya. Dia berjanji akan membantu proses penyelidikan yang dilakukan badan investigasi dari Departemen Keadilan Amerika Serikat, FBI.

“Saya tidak pernah menyangka dia tega melakukan pembantaian ini. Saya mengenal Paddock sebagai orang yang baik hati, perhatian, dan pendiam. Dia tidak pernah membicarakan hal-hal berbau kejahatan kepadaku,” tutur Danley seperti dilansir Fox News, Rabu (4/10/2017).

Advertisement

Danley menambahkan, sekitar dua pekan lalu Paddock memberikan tiket pesawat ke Manila kepadanya. Dia sangat senang menerima tiket itu lantaran bisa mengunjungi keluarganya. “Saya sangat senang bisa berkunjung ke Manila. Dia [Paddock] juga masih mengirimiku uang. Dia meminta uang itu disimpan agar bisa membeli rumah untuk keluargaku,” sambung Danley seperti dilansir Independent.

Selama ini, Danley merasa sangat bahagia hidup bersama Paddock. Dia berharap bisa hidup selamanya dengan Paddock. Sayang, harapan itu sirna lantaran Paddock telah tiada. “Saya kira dia sengaja memberikan tiket pesawat dan uang sebagai tanda putus. Padahal, saya sangat mencintainya dan berharap bisa hidup bahagia selamanya. Tapi, kini dia benar-benar telah meninggalkanku,” ungkap dia.

Menurut informasi yang beredar, Paddock mengirimkan uang sebesar US$100.000 atau sekitar Rp1,3 miliar kepada Danley beberapa hari sebelum melakukan penembakan. Menurut penyidik, penembakan itu direncanakan dengan sangat rapi. Pasalnya, Paddock diketahui memasang kamera pengintai di lubang pintu kamar hotelnya dan lorong.

Advertisement

Sampai saat ini, polisi setempat masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap misteri di balik penembakan brutal itu. Mereka berharap Danley sebagai orang terdekat Paddock bisa memberikan informasi yang membantu penyelidikan.

“Saya melakukan perjalanan dari Filipina ke Amerika Serikat secara sukarela. Saya tahu Kepolisian Las Vegas dan FBI ingin bertemu. Saya akan bekerja sama membantu penyelidikan kasus ini,” pungkasnya. 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif