Jateng
Kamis, 5 Oktober 2017 - 16:50 WIB

Inflasi Kudus, Jateng Naik, Tapi Tetap Lebih Rendah Ketimbang Nasional

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi atau deflasi. (academyft.com)

Inflasi di Kudus, Jateng mengalami kenaikan, meskipun lebih rendah ketimbang inflasi nasional.

Semarangpos.com, KUDUS — Tingkat inflasi bulan September 2017 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah tercatat sebesar 0,1% atau mengalami kenaikan dibanding bulan Agustus 2017 yang mengalami deflasi sebesar 0,16%.

Advertisement

“Tingkat inflasi di Kudus bulan September 2017 tergolong lebih rendah dibandingkan inflasi tingkat nasional yang mencapai 0,13%, sedagkan di Jateng mencapai 0,20%,” kata Kasi Statistik distribusi Badan Pusat Statisitik (BPS) Kudus Wiwik Juniarti di Kudus, Selasa (3/10/2017).

Ia mengatakan, terjadinya inflasi di Kudus disebabkan karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks beberapa kelompok pengeluaran. Di antaranya, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,06%, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,58%, kelompok sandang 0,35%, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga 0,31%, dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,06%.

Sementara itu, kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks, yakni kelompok bahan makanan sebesar 0,36%. Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi, yakni beras, besi beton, batu bata, tomat sayur, dan salak.

Advertisement

Sedangkan, kelompok komoditas yang memberikan sumbangan terjadinya deflasi, yakni cabai rawit, bawang putih, kembung rebus, bawang merah dan kangkung. Perkembangan harga berbagai komoditas selama September 2017, kata dia, secara umum mengalami kenaikan. Di antaranya, kenaikan harga beras, besi beton, batu bata, tomat sayur, dan salak.

Dari enam kota Survei Biaya Hidup (SBH) di Jateng, empat kota di antaranya mengalami inflasi dan dua kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi, yakni di Kota Semarang sebesar 0,34%, diikuti Kota Cilacap sebesar 0,25%, diikuti Kota Tegal sebesar 0,12%, dan terendah di Kota Kudus sebesar 0,10%. Untuk Kota Purwokerto dan Solo masing-masing mengalami deflasi sebesar 0,06%.

Laju inflasi Jateng tahun kalender sebesar 3,29%, sedangkan laju inflasi year on year (September 2017 terhadap September 2016) sebesar 4,48%.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif