Jatim
Rabu, 4 Oktober 2017 - 23:05 WIB

Layang-Layang Jatuh Picu 54 Kali Pemadaman Listrik di Tulungagung

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi layanan kelistrikan (JIBI/Solopos/Dok)

Pemadaman listrik di Tulungagung salah satunya disebabkan layang-layang jatuh di jaringan listrik.

Madiunpos.com, TULUNGAGUNG — Selama 2017, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melakukan 54 kali pemadaman aliran listrik di wilayah Kabupaten Tulungagung. Pemadaman dipicu adanya layang-layang yang  jatuh menimpa jaringan listrik tegangan tinggi sehingga terjadi arus pendek pada area tertentu.

Advertisement

“Terutama jenis layangan besar atau biasa disebut layangan bapangan. Layangan ini biasanya dinaikkan sehari-semalam suntuk namun kemudian jatuh pada dini hari,” kata Supervisor PLN Area Kediri Sukron Mashudi di Tulungagung, Selasa (3/10/2017). Akibatnya, kata dia, hampir setiap hari terjadi pemadaman listrik di kawasan permukiman tertentu.

Sukron menambahkan selain merugikan masyarakat selaku konsumen, secara ekonomis pemadaman itu sangat merugikan PLN karena banyak energi listrik yang tidak tersalurkan ke rumah-rumah penduduk ataupun industri dan perkantoran.

“Rata-rata kerugian yang dialami PLN mencapai 98.123 kilowatt jam (Kwh),” ujarnya. Selain itu, timbul kerugian akibat kerusakan alat, seperti trafo yang meledak. Jika dikalkulasi, selama periode September 2017 kerugian yang dialami PLN mencapai Rp132.662.296.

Advertisement

“Citra PLN menjadi kurang baik, karena pasokan listrik yang terganggu. Padahal kejadian tersebut diakibatkan kesalahan warga,” katanya. Sejauh ini PLN tidak melakukan langkah hukum karena belum ada peraturan daerah (perda) mengatur soal menerbangkan layang-layang.

Menurutnya, butuh dukungan pemerintah daerah untuk menertibkan layang-layang yang dianggap mengganggu listrik PLN. Sukron mencontohkan keberadaan layang-layang di Probolinggo sudah dianggap parah dan sangat mengganggu pasokan listrik PLN.

“Pemerintah setempat kemudian membuat Perda, sehingga bisa menindak warga yang dianggap membandel,” ungkapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif