Jateng
Selasa, 3 Oktober 2017 - 23:50 WIB

INVESTASI JATENG : Izin Usaha Mudah, Investasi di Jateng Tumbuh Pesat

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi investasi. (IJIBI/Solopos/Istimewa)

Investasi di Jateng diklaim mengalami kenaikan cukup signifikan selama beberapa tahun terakhir.

Semarangpos.com, SEMARANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) mengklaim investasi di Jateng mengalami pertumbuhan yang signifikan, yakni 52,31% setiap tahunnya sejak 2013.

Advertisement

Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Prasetyo Aribowo, menilai prestasi itu tak terlepas dari upaya Pemprov Jateng dalam mendorong investasi melalui penciptaan iklim yang kondusif, salah satunya pelayanan izin usaha yang mudah dan ramah investor. Meningkatnya investasi itu pun dinilai mampu mendorong pembangunan serta menurunkan angka pengangguran.

Prasetyo menyebutkan, dari keseluruhan jumlah investasi di Jateng sejak 2013 hingga semester I 2017 terdapat 5.583 usaha baru yang mampu menyerap tenaga kerja sekitar 541.520 orang. Sebaran tenaga kerja itu meliputi sejumlah daerah, seperti Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Sukoharjo, Karanganyar, dan Purbalingga.

“Untuk jumlah tenaga kerja sebagian besar dari dalam negeri, yakni 537.748 orang. Sedang tenaga kerja asing mencapai 3.772 orang,” jelas Prasetyo dalam keterangan resmi yang diterima Semarangpos.com, Selasa (3/10/2017).

Advertisement

Sedangkan untuk nilai investasi, pada tahun 2016 tercatat sekitar Rp46,63 triliun dengan 2.068 investor. Jumlah itu naik dibanding tahun 2015 yang mencapai Rp26,041 triliun dengan 1.481 investor, Rp18,5 triliun pada 2014 dengan 407 investor, dan Rp16,9 triliun pada 2013 dengan 293 investor.

Prestasi itu juga membuat Jateng menjadi primadona investasi. Hal itu dibuktikan dengan adanya relokasi 47 pabrik tekstil ke Jateng dengan serapan tenaga kerja mencapai 70.000 orang pada 2015.

Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengaku untuk ramah investasi pihaknya telah melakukan reformasi perizinan agar pengurusan izin usaha tidak bertele-tele.  “Kami mendorong setiap kabupaten dan kota untuk menyederhanakan perizinan agar ramah investasi. Tentunya, itu juga dibarengi berbagai proyek infrastruktur untuk menarik investor masuk ke Jateng,” beber Ganjar.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif