Entertainment
Senin, 2 Oktober 2017 - 09:10 WIB

SOLO CITY JAZZ 2017 : Fariz RM, Biar Tua Tetap Menggila

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Fariz Rustam Munaf, menyanyikan Hasrat dan Cinta dalam Solo City Jazz ke-8 2017 di halaman Benteng Vastenburg, Solo, Sabtu (30/9/2017) malam. (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Fariz RM tampil dalam gelaran Solo City Jazz 2017.

Solopos.com, SOLO — Pengalaman diundang sebagai bintang tamu utama di panggung Solo City Jazz (SCJ) I, begitu membekas di benak  legenda hidup musik populer Indonesia Fariz Rustam Munaf. Begitu ditawari untuk kembali tampil di hajatan kedelapan panggung festival jaz Kota Bengawan, ia tak mau melewatkannya.

Advertisement

Kesungguhan hati pemilik nama panggung Fariz RM itu ditunjukkan lewat penampilannya pada puncak acara Solo City Jazz VIII di pelataran Benteng Vastenburg, Sabtu (30/9/2017) malam. Lewat pukul 22.30 WIB malam, penyanyi bertubuh ceking yang rambutnya mulai memutih ini siap di balik dek organnya.

Begitu lampu sorot menghujam panggung, tanpa banyak prakata ia memainkan interlude panjang dari Anthology Kuartet untuk menggeber lagu perdana bertempo rancak Penari. Jemari Fariz RM lincah menari di atas tuts organ elektriknya. Tubuhnya sesekali bergoyang mengikuti irama. Kepalanya turut mengangguk-angguk ikut berdansa.

Advertisement

Begitu lampu sorot menghujam panggung, tanpa banyak prakata ia memainkan interlude panjang dari Anthology Kuartet untuk menggeber lagu perdana bertempo rancak Penari. Jemari Fariz RM lincah menari di atas tuts organ elektriknya. Tubuhnya sesekali bergoyang mengikuti irama. Kepalanya turut mengangguk-angguk ikut berdansa.

Penampilan kali kedua musisi gaek itu dihujani tepuk tangan penonton yang mayoritas masih muda. Beberapa penonton yang lebih senior, ikut menyanyi bersama. Mereka pun urung melewatkan kesempatan mengabadikan gambar idolanya zaman masih belia.

Penampilan Fariz terlihat makin menonjol diiringi gebukan drum Eddy Syakroni, cabikan bas Adi Dharmawan, dan pukulan perkusi Iwan Wiradz. Nomor andalan dari album Fashionova bertajuk Sungguh pun berganti wajah kental jaz fushion.

Advertisement

“Sebenarnya enggak jauh-jauh amat. Bedanya di napas saja. Tapi tetap masih awet muda kok,” tutur Fariz lagi.

Karya Perdana

Di panggung musik tersebut, Fariz juga memamerkan karya komersial perdananya yang ia buat untuk Andi Meriem Matalatta. Ia turut membawakan sederet nomor beken yang melambungkan namanya seperti Sakura dan Barcelona.

Advertisement

“Tampil bareng Anthology Kuartet di sini membuat penampilan saya istimewa. Martabat saya yang biasanya di pop jadi naik kebawa musik jaz,” ujar dia bercanda.

Sebelum Fariz RM naik pentas, panggung tunggal pertunjukan Solo City Jazz VIII dimeriahkan sederet pengisi acara. Solois Ben Sihombing tampil membawakan lagu pop kalem bikinannya sendiri seperti Set Me Free, Nada Kasih, Sama-sama Penurut, serta Mine.

Ia tampil minimalis dengan iringan permainan drum elektrik dan kibor. Adik penyanyi Petra Sihombing ini sehari sebelumnya juga turut membuka pergelaran perdana Solo City Jazz VIII di Pasar Gede dan Pasar Klewer.

Advertisement

Selain Ben Sihombing, trio perempuan asal Ibu Kota Nonaria tak ketinggalan turut mengisi SCJ VIII. Dari Kota Bengawan, ada duo Jungkat Jungkit dan trio Fisip Meraung yang ikut menyemarakkan pertunjukan pemuncak pergelaran musik tahunan itu.

Salah seorang penonton asal Solo, Dwi Jono, 57, menuturkan pengalaman menonton SCJ VIII menuntaskan kerinduannya pada sosok idolanya semasa SMA. “Saya punya semua album Fariz RM semuanya. Dulu pernah menonton sekali konsernya waktu Fariz main bareng Krakatau. Benar juga. Ternyata masih sama. Cuma beda di napas saja,” puji dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif