Jogja
Senin, 2 Oktober 2017 - 13:20 WIB

Sebuah Tempat Pembuangan Sampah Seluas 4,1 Hektare akan Dibangun di Prambanan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sampah di TPST Piyungan berjubel di pinggir jalan aspal lantaran lahan tempat pembuangan sudah kelebihan muatan. Gambar diambil, Jumat (29/9/2017). (Bhekti Suryani/JIBI/Harian Jogja)

Untuk mengatasi persoalan sampah, Pemkab Sleman berencana membangun tempat pembuangan akhir (TPA) dengan pengelolaan terpadu di wilayah Prambanan

 
Harianjogja.com, SLEMAN- Untuk mengatasi persoalan sampah, Pemkab Sleman berencana membangun tempat pembuangan akhir (TPA) dengan pengelolaan terpadu di wilayah Prambanan.

Advertisement

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, pembangunan TPA tersebut akan dilakukan mulai 2018 mendatang. Pengelolaan TPA tersebut akan dibuat terpisah dengan TPA DIY di Piyungan, Bantul.

“TPA ini nanti akan dibangun lebih modern termasuk pengelolaannya,” katanya di sela-sela kunjungan kerja ke TPA Talang Agung Malang, akhir pekan lalu.

Dia menjelaskan, pengelolaan sampah di Sleman nantinya dapat mengadopsi sistem yang dijalankan di TPA Talang Agung. Di TPA ini, selain menjadi wisata edukasi sampah juga mampu mendistribusikan gas metanal bagi 261 KK secara gratis. Padahal luas TPA itu hanya 4,1 hektare.

Advertisement

“Di TPA ini tidak ada kesan kumuh, tidak ada sapi pemakan sampah dan bisa memberdayakan masyarakat,” katanya.

Menurut Sri, ketersediaan TPA dengan model seperti di TPA Talang Agung mendesak dilakukan. Sebab dengan satu juta lebih jumlah penduduk Sleman saat ini sampah yang dihasilkan sekitar 534 ton per hari.

Asumsinya, satu orang memproduksi sampah 0,5 kg per hari. “Sebagian warga juga belum memprioritaskan pengelolaan sampah dan membuang sampah serampangan,” katanya.

Advertisement

Wakil Bupati Malang  Sanusi yang menerima kunjungan Bupati Sleman menyampaikan, TPA Talang Agung merupakan tempat pengelolaan sampah terpadu. Sampah organik dan nonorganik dipilah lalu ditimbun tanah. Di TPA ini setiap hari menerima kiriman limbah organik dan anorganik sebanyak 200 meter kubik per hari. “Sampah dikirim dari 13 kecamatan,” kata Sanusi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif