Entertainment
Senin, 2 Oktober 2017 - 21:20 WIB

Ragam Gaya Sambut Hari Batik Indonesia di ISI Solo

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Solo memperagakan busana batik pada Batik Art Fest (BAF) 2017 di Kampus II ISI, Mojosongo, Solo, Senin (2/10/2017). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Untuk menyambut Hari Batik, Mahasiswa Prodi Batik ISI Solo menggelar Batik Art Fashion, Kampus II ISI Solo, Senin (2/10/2017).

Solopos.com, SOLO--Senyum merekah terlihat dari wajah para model yang mengenakan busana rancangan kolaborasi Mahasiswa Prodi Batik ISI Solo di panggung Batik Art Fashion, Kampus II ISI Solo, Senin (2/10/2017). Mengenakan kostum bertema Adibusana, mereka melenggok ceria dengan sembilan outfit pesta dengan bahan utama batik Nusantara.

Advertisement

Beberapa motif batik seperti mega mendung, dan inovasi wayang diaplikasikan dalam beberapa model baju. Ada sackdress, gaun malam, dan kebaya pesta yang penuh dengan tile meriah. Tak hanya terinspirasi batik Indonesia, para desainer juga mengaplikasikan tema Srikandi dalam gaun pesta berwarna kuning. Membawa busur panah, model terlihat anggun dan menawan layaknya sosok Srikandi.

“Enggak hanya batik. Koleksi ini sangat istimewa. 75% karya dalam kostum ini kami buat dengan handmade,” kata salah satu desainer Dewi Srianjani.

Tak hanya fashion show busana pesta, beberapa koleksi lain seperti kasual line dan baju pengantin juga memeriahkan acara dalam rangka Hari Batik Nasional tersebut. Di salah satu sesi, beberapa model menampilkan art fashion dari bahan-bahan daur ulang. Beberapa sisa kain batik diaplikasikan dengan sampah organik dan anorganik lain seperti plastik, ranting pohon, dan dedaunan kering.

Advertisement

Di sudut lain, suka cita menyambut Hari Batik Nasional juga dimeriahkan dengan membatik selama 12 jam yang dilakukan para Srikandi ISI Solo. Beberapa desainer ternama seperti Rory Wardhana, Uzy Fauziah, dan Tea Adjeng juga terlihat memeriahkan acara dengan menggelar pamer busana dan workshop sejak pagi.

Penanggung Jawab Acara, Muhammad Arif Jati Purnama, saat diwawancara di sela sela acara mengatakan ini merupakan perayaan tahun kedua. Sebelumnya mereka menggelar acara serupa denga tema berbeda. Melalui agenda ini ia berharap masyarakat semakin mencintai batik.

Lebih dari itu, Batik Art Fashion yang dibuka dengan membuat jumputan massal bersama ratusan anak sekolah ini juga menjadi embrio perkembangan batik di tingkat akademik.

Advertisement

“Kalau di tingkat kota ada seperti Jogja Fashion Week. Di tingkat akademisi ada setangkaian acara BAF ini. Karena enggak hanya mahasiswa, acara tahunan mengambut Hari Batik Nasional ini juga melibatkan murid sekolah Soloraya, Jawa Tengah, dan Jawa Timur” kata dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif