Soloraya
Senin, 2 Oktober 2017 - 18:35 WIB

HARI BATIK NASIONAL : Puluhan Perempuan Lenggak-Lenggok di Bundaran Patung Pandawa Solo Baru

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Karyawan dan karyawati Hotel Brothers berlenggak-lenggok mengelilingi Bundaran Pandawa, Solo Baru, Senin (2/10/2017). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Hari Batik Nasional diperingati karyawan Hotel Brothers Solo Baru dengan peragaan busana di Bundaran Pandawa.

Solopos.com, SUKOHARJO — Ada pemandangan menarik di sekitar Bundaran Pandawa, Solo Baru, Sukoharjo, Senin (2/10/2017) siang. Sejumlah wanita berambut panjang berjalan kaki mengelilingi air mancur di bundaran tersebut.

Advertisement

Mereka memakai baju batik beraneka warna. Mereka tak menghiraukan terik matahari yang menyengat kulit.

Mereka adalah karyawan dan karyawati Hotel Brothers, Solo Baru, yang mengikuti lomba peragaan busana memperingati Hari Batik Nasional. Para peserta diwajibkan memamerkan baju batik yang dipakai dengan berjalan kaki mengelilingi Bundaran Pandawa.

Kendati bukan model, para karyawan dan karyawati hotel ini tak canggung saat berjalan di pinggir jalan raya. Raut muka para peserta itu terlihat semringah. Sesekali mereka tertawa dan tersenyum simpul saat ditonton para pengendara yang melintas.

Advertisement

“Tidak ada persiapan khusus [mengikuti lomba peragaan busana]. Spontan saja, berjalan kaki meniru model saat berlenggak-lenggok di panggung catwalk,” kata seorang peserta, Apriana, saat berbincang dengan Solopos.com, Senin.

Wanita yang akrab disapa Ana ini memakai kebaya modern warna putih. Ana mengaku selalu memakai baju batik saat menghadiri acara-acara formal seperti pernikahan. Kadang kala, Ana juga memakai baju batik saat berjalan-jalan di pusat perbelanjaan atau mal.

Batik memiliki kekhasan dibanding pakaian lain lantaran merupakan warisan dan ikon budaya asli Indonesia. “Tak hanya saat peringatan Hari Batik, semestinya masyarakat memakai baju batik paling tidak sekali dalam sepekan. Hal ini wujud kecintaan anak bangsa terhadap warisan budaya Indonesia,” ujar dia.

Advertisement

Sementara itu, Manager Hotel Brothers Solo Baru, Frans Siswanto, mengungkapkan jumlah peserta lomba peragaan busana ada 30 orang. Mereka merupakan perwakilan masing-masing divisi seperti front office, marketing, hingga bagian sumber daya manusia (SDM). Para karyawan hotel juga diwajibkan memakai baju batik setiap 2 Oktober.

Sebelumnya, perwakilan karyawan hotel mengunjungi sentra industri batik tulis di Desa Cangkol, Kecamatan Mojolaban, pekan lalu. “Semua karyawan tanpa terkecuali wajib memakai baju batik. Ini wujud kecintaan kami terhadap batik sebagai warisan budaya Indonesia,” tutur Frans.

Rencananya, lomba serupa bakal dilaksanakan rutin setiap tahun saat peringatan Hari Batik Nasional. Tak menutup kemungkinan lomba peragaan busana batik bakal digelar lebih meriah dan semarak.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif